Selamat hari raya idul fitri
Minal Aidzin wal faidzin, Mohon maaf lahir dan Batin ya guys. Maafin Mely kalo ada salah sama kalian yang disengaja maupun tak disengaja. 🙏☺❤Jangan lupa vote
.
.
.
.Sepulang sekolah Adhaza menuju aula untuk berkumpul dengan anggota Pramuka. Keadaan di dalam aula begitu ramai. Sampai pada akhirnya suara dari kakak pembina mengisyaratkan pertemuan segera dimulai.
Hari ini yang mengisi acara pertemuan wakil ketua lagi yaitu Juanda. Juanda memberi infromasi tentang kegiatan kemah sekaligus menanyakan apakah semuanya sudah mendapatkan regu .
Perkemahan penyambutan junior Pramuka SMA Pelita Bangsa diadakan dua minggu lagi. Membuat masing-masing regu sibuk untuk mempersiapkan pentas seni yang akan ditampilkan saat perkemahan nanti.
Setelah menginformasikan infromasi yang ditugaskan oleh sang ketua Pramuka, Juanda selaku wakil ketua menutup pertemuan. Semuanya pun berhamburan untuk keluar dari aula.
Di koridor menuju parkiran Adhaza sempat bertemu dengan Endra. Adhaza melihat endra sedang berjalan menuju aula. Mata Endra menunjukkan bahwa dirinya sangat lelah.
Pada saat Adhaza berpapasan dengan Endra mereka saling melirik. Namun Adhaza langsung mengalihkan pandangannya. Banyak siswi yang berbisik-bisik kagum dengan ketampanan Endra.
“Anjir ganteng banget," ucap Leni teman sekelas Adhaza.
“YaAllah badannya bagus banget."
“Kenikmatan mana yang engkau dustakan."
“Siapa namanya?"
“Matanya YaAllah, bikin meleleh!"
“Dia senior kita," jawab Adhaza singkat.
Seperti itu lah kehebohan para siswi-siswi saat itu. Adhaza hanya menanggapi malas. Dia langsung berjalan cepat menuju parkiran tidak mau mendengar pujian-pujian yang dilontarkan oleh temannya untuk Endra.
~~~~~
Endra sedang sibuk membereskan berkas-berkas yang ada di hadapannya. Berkas-berkas tersebut adalah proposal kegiatan perkemahan yang akan diadakan dua minggu lagi.
Setelah selesai membereskan berkas-berkas Endra memejamkan matanya sejenak. Tiba-tiba ia memikirkan Adhaza. Tadi saat Endra ingin menuju ke aula, Endra sempat berpapasan dengan Adhaza.
Endra sudah melihat Adhaza dari kejauhan. Mata Endra tidak teralihkan sama sekali. Lalu mereka berjalan berpapasan berlawanan arah. Mata mereka sempat bertemu untuk beberapa saat, lalu Adhaza memutuskan kontak mata tersebut terlebih dahulu.
Endra sempat mendengar kehebohan juniornya saat melihatnya. Namun tidak dengan Adhaza, Adhaza hanya memilih diam tidak bersuara. Lalu adhaza mengangkat suara, memberikan pernyataan bahwa Endra adalah senior mereka.
Tiba-tiba ada suara nenek lampir membuat Endra terbuyar dari lamunannya. Ya dia Loly, teman sekelas Endra yang mengaku-ngaku sebagai pacarnya Endra.
“Haii Beby,” sapa Loly seraya membuka pintu ruang Pramuka.
“Ngapain lo?" tanya Endra menatap tajam Loly.
“Beb, kamu kok dingin banget sih ke aku,” ucap Loly manja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Cold {SUDAH TERBIT}
Teen FictionEND Revisi {SEGERA TERBIT} "Bagiku kau adalah penyemangatku, tanpamu aku beku seperti es batu yang selalu memberikan hawa dingin di setiap waktu." Endra Anggara Prasetya, salah satu laki-laki tampan dan sering dijuluki dengan sebutan es kutub utar...