31.

445 52 9
                                    

Hulla guys, Endra dan Adhaza comeback nih. Jangan lupa baca ya.

Jika ada kata kata atau kalimat yang salah langsung coment aja ya. ☺

Jangan lupa vote
.
.
.
.

Sebelum pulang, Endra menyempatkan diri untuk mengembalikan kotak makan milik Adhaza. Namun, saat Endra sampai di kelas Adhaza keadaan kelas tersebut sudah sangat sepi, dan hanya tersisa beberapa anak di dalamnya.

Nina menyadari jika ada Endra yang sedang berdiri didekat pintu masuk kelasnya, ia segera berjalan untuk menghampiri Endra.

“Kak,” panggil Nina.

“Ngapain di sini?” tanya Nina

“Caca?” tanya Endra

“Owh, nyariin Caca to. Caca tadi udah balik duluan Kak,” ujar Nina

“Dari tadi?”

“Emm, lumayan sih,” jawab Nina

Endra hanya menganggukan dagunya, “Thanks,” ucap Endra lalu melangkahkan kakinya untuk segera pergi

“Emang ada apa kak?” tanya Nina yang kini sudah berjalan disamping Endra.

“Nggak papa,”

“Beneran?”

“Hemm,”

“Oke deh.”

Mereka berjalan menuju parkiran sekolah yang disana sudah ada Fahry dan Galang yang sudah bertengger di motornya masing masing.

“Tumben?” tanya Fahry

“Tumben apaan?” sahut Nina

“Tumben kalian bareng?” tanya Galang memperjelas

“Owh, tadi kak Endra ke kelas gue. Katanya dia nyariin Caca, tapi Caca nya udah pulang duluan,” ujar Nina

Fahry dan Galang hanya ber 'ohh' ria.

“Tumben lo ke kelas Caca?” tanya Galang

“Iya tumben banget lo Ndra, biasanya Caca yang nyamperin lo duluan, kok sekarang elu?” ucap Fahry

“Kepo,” ucap Endra lalu melakukan motornya entah kemana.

Fahry geleng geleng mendengar tanggapan Endra sambil mengelus dada, “Sabar gusti,”

“Sabar sabar, orang sabar disayang pacar,” ucap Galang mengelus elus punggung Fahry

Fahry menengok ke arah Galang,“Lo nyindir gue?” tanya Fahry

“Enggak tuh,”

“Terus kenapa tadi lo bilang disayang pacar?. Lo kan tau kalau gue jomblo akut, dan gue udah jomblo sejak bayi. Dan yang pasti gue gapunya pacar lah tolol!” ucap Fahry malas

“Cabut, jomblo akut kumat. Pegangan Na, nanti jatuh gue jomblo lagi nanti!” ucap Galang lalu menjalankan motornya

~~~~~

Endra memutuskan menuju ke rumah Adhaza, dia menduga bahwa Adhaza sudah sampai dirumah, namun saat ia sampai di rumah Adhaza, rumah itu sangat sepi. Berulang kali Endra memencet bell di pagar, namun tidak ada orang yang membukakan gerbang tersebut. Endra memutuskan untuk duduk diatas jok motornya.

Tidak lama kemudian, Adhaza datang dengan diantar oleh seseorang. Ya, Endra tau, orang yang mengantar Adhaza adalah Gerald. Endra hanya melihat keduanya dari kaca spion tanpa menengok kebelakang, karena posisinya kini sedang membelakangi Adhaza dan Gerald.

Senior Cold {SUDAH TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang