48.

235 32 1
                                    

Jangan lupa vote

Di part ini dan part seterusnya aku harap kalian spam coment ya guys🥰

.
.
.
.

“Ternyata apa Om?” tanya Endra.

“Ternyata itu liontin nggak asli, atau bisa dibilang juga KW,” ucap Surya.

“Kok Om bisa tau, kalau itu liontin KW?”

“Liontin yang Caca kasih ke kamu itu, liontin pilihan saya. Sebelum kamu pindah ke luar negeri, Caca minta saya untuk membelikan sebuah kenang-kenangan untuk kamu dan saya memutuskan untuk membelikan sepasang kalung plus liontin berbentuk gembok dan kunci. Saya juga mengukir dua huruf di sana, yaitu C&G yang jika dijabarkan menjadi Chilla & Gara, ” ucap Surya.

“Ini Om?” tanya Endra menyodorkan liontin nya.

Surya menerima nya lalu tersenyum. “Masih kamu simpan,” ucap Surya.

“Alhamdulillah masih Om, karena cuma liontin itu satu-satunya kenangan dari Chilla,” jawab Endra.

“Jangan sampai hilang, karena cuma liontin itu yang bisa nolongin kamu.”

“Siap Om,” jawab Endra sambil mengangguk.

Mereka terus berbicara membahas masa kecil Endra dan Adhaza. Endra menggeleng-gelengkan kepalanya ketika Surya menceritakan sosok Endra yang begitu polos dan sangat cengeng. Saking asiknya bercerita, mereka sampai tidak sadar bahwa sekarang jam sudah menunjukkan pukul 21.00.

“Sudah malam, sebaiknya kamu segera pulang. Besok masih sekolah kan?” tanya Surya.

“Masih Om, kalau begitu saya pamit ya,” ucap Endra. “Assalamualaikum.” Dalam Endra lalu mencium tangan Surya.

“Hati-hati dijalan.”

“Iya, Om. Terima kasih, Om Surya juga hati-hati dijalan,” ucap Endra.

“Endra.” Panggil Surya.

Endra yang baru saja melangkah kakinya kini memberhentikan langkahnya lalu berbalik menghadap Surya.

“Iya, Om?”

“Saya percaya sama kamu, tolong jaga Caca jangan sampai di kenapa-napa.” Pesan Surya menepuk pundak Endra.

“Iya Om, terima kasih sudah memberikan kepercayaan Om kepada saya. Apakah masih ada yang mau Om Surya sampaikan kepada saya?”

“Saya rasa sudah tidak ada.”

“Kalau begitu saya pamit pulang Om.”

Surya mengangguk sambil tersenyum hangat kepada Endra. Surya terus menatap Endra dari dalam cafe, setelah Endra sudah menaiki motornya dan keluar dari area cafe ia pun juga memutuskan untuk pulang.

Tanpa mereka sadari, sedari tadi ada seseorang yang tengah menguping pembicaraan mereka.

“Start baby,” ucapnya seraya tersenyum sinis.

~~~~~

Adhaza memasuki kelasnya yang sangat ricuh. Hari ini Adhaza berniat dan membuatkan telat untuk minta maaf kepada Nina atas ucapannya kemarin.

Senior Cold {SUDAH TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang