Jangan lupa vote
.
.
.
.Sinar matahari pagi menerobos jendela Adhaza. Jarum jam menunjukkan pukul 09.00, hari ini adalah hari minggu, hari yang sangat disukai oleh Adhaza ,bukan hanya adhaza tapi semua anak sekolah, pekerja kantoran, dan sebagainya.
Hari ini Adhaza mempunyai rencana untuk kerja kelompok di teman satu regu nya membahas pentas seni yang akan ditampilkan pada waktu perkemahan.
Tok...tok...tok...
Suara ketukan pintu tmembuat Adhaza terbangun dari tidurnya. Vivi mamasuki kamar Adhaza, ia menyibakkan tirai agar putrinya segera bangun.“Ca, bangun Nak. Udah jam 9 ini," ucap Vivi dari balik pintu.
“Iya Bun, Caca bangun,” jawab Adhaza dengan mata yang masih tertutup.
Vivi menatap putrinya itu dengan kedua tangan yang ia lipat di depan dada. Ia hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah putrinya yang sudah duduk tetapi sama sekali tidak membuka matanya.
“Cepet bangun, habis itu turun ke bawah sarapan!” Perintah Vivi.
“Hm iya," jawab Adhaza singkat.
Setelah dirasa kesadarannya mulai terkumpul. Adhaza beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk bersiap.
Setelah selesai mandi, Adhaza bersiap untuk turun. Sebelum itu Adhaza merapikan kamarnya terlebih dahulu. Setelah dirasa sudah bersih dan rapi Adhaza turun.
“Bunda!" Panggil Adhaza.
“Iya sayang?" jawab Vivi sambil melihat penampilan Adhaza.
“Aku mau kerja kelompok di rumah Andhini ya Bun,” ucap Adhaza meminta ijin.
“Iya sayang, tapi pulang nya jangan terlalu malam ya," jawab Vivi dan hanya dibalas anggukan sekalian acungan jempol.
Setelah selesai menghabiskan sarapannya. Adhaza berpamitan untuk berangkat. Adhaza berencana menggunakan mobil hari ini karena cuaca hari ini sangatlah panas.
Adhaza memasuki mobilnya dan segera menancapkan gas menuju rumah Andhini.
Adhaza membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai di rumah Andhini. Jarak rumah Andhini dan rumahnya sangat jauh sehingga Adhaza membutuhkan waktu yang sedikit lama. Apalagi hari ini hari minggu sudah dipastikan jalanan akan terlihat sangat padat.
Sudah banyak yang tiba dirumah andhini. Adhaza pun segera memarkirkan mobilnya dan langsung masuk kedalam rumah andhini.
“Maaf guys, gue telat," ucap Adhaza ketika tiba.
“Eh Caca, iya Ca nggak apa-apa kok. Ini si Rena sama si Nala juga belom datang," Jawab Andhini.
“Ini rencana mau nampilin apa?" tanya Adhaza.
“Rencana sih mau nampilin nyanyi sama diiringi alat musih kayak gitar gitu. Tapi kalau nyanyi sambil diiringi gitar nggak tau yang gitar siapa," jawab Isya.
“Terus yang nyanyi siapa?" tanya adhaza lagi.
“Belum tau. Nanti kalau si Rena sama si Nala datang baru ditentuin siapa yang nyanyi," jawab Isya lagi.
Tidak lama kemudian Rena dan Nala datang. Mereka berdua datang dengan membawa 2 bungkus kresek berwarna hitam .
“Hallo guys. Maap ya gue sama Nala telat," ucap Rena.
“Ini gue bawain bakso sama es teh," ucap Nala sambil mengangkat salah satu kresek.
“Asikkk. Sini in dong baksonya!" Girang Putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Cold {SUDAH TERBIT}
Teen FictionEND Revisi {SEGERA TERBIT} "Bagiku kau adalah penyemangatku, tanpamu aku beku seperti es batu yang selalu memberikan hawa dingin di setiap waktu." Endra Anggara Prasetya, salah satu laki-laki tampan dan sering dijuluki dengan sebutan es kutub utar...