Jangan lupa vote
.
.
.
.Bel pulang sekolah baru saja berbunyi. Siswa- Siswi SMA Pelita Bangsa pun berhamburan keluar kelas. Adhaza dan Nina keluar kelas bersama. Mereka menuju gerbang sekolah untuk menunggu jemputan.
Sesampainya di depan gerbang mata Adhaza langsung menangkap mobil ayahnya yang letaknya tidak jauh darinya. Begitupun dengan Nina, mereka saling berpamitan untuk pulang dan segera menghampiri ayah mereka.
Adhaza langsung masuk ke dalam mobil sang ayah. Kedatangan adhaza disambut senyuman oleh Surya. Adhaza langsung menyalami tangan ayahnya.
"Gimana sekolahnya hari ini?" tanya Surya.
" Alhamdulillah lancar Yah, tadi ada ulangan harian semoga nilai Caca bagus ya," jawab Caca.
"Amin. Tetap semangat ya putri Ayah yang paling cantik," ucap Surya memberi semangat kepada Adhaza seraya mengelus rambut Caca.
"Caca mau mampir ke suatu tempat apa nggak?" tanya Surya seraya mengelus-elus kepala putrinya.
"Nggak kok Yah. Langsung pulang aja Caca capek," jawab Caca dan dibalas anggukan oleh surya.
Setelah itu surya menjalankan mobilnya ke arah rumah dengan kecepatan sedang.
~~~~~
Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Namun Endra masih belum beranjak dari ruang Pramuka. Tadi sepulang sekolah Endra memutuskan untuk mengadakan rapat yang dihadiri hanya oleh inti Pramuka saja. Rapat tersebut berisi penyelenggaraan kemah yang diadakan bulan depan.
Endra menatap kalung berliontin kunci. Ia tiba-tiba teringat oleh seorang gadis kecil yang dulunya memberi gantungan kunci tersebut sebelum Endra pindah keluar negeri.
Flashback on
Endra menghampiri seorang gadis yang telah menunggunya di salah satu kursi taman. Gadis itu memakai pita berwarna merah yang membuatnya terlihat sangat lah cantik dan imut.
"Haii," sapa Endra.
"Haii, dari mana aja? Kok kamu lama"Ucap gadis itu
"Iya, maaf ya aku datangnya lama. Tadi habis bantuin mama"Jawab Endra
"Wah kamu nurut banget"ucap gadis tersebut dengan mata yang berbinar
"Hehe iya. Mau maen apa? "tanya Endra
"Gimana kalo kita main kejar kejaran!?"Jawab gadis tersebut
"yaudah ayo. Kamu yang lari aku yang kejar ya"Ucap Endra
Gadis tersebut langsung berlari sedangkan Endra mengejar gadis tersebut. Mereka berdua sangat asik bermain. Hingga pada akhirnya mereka lelah dan memutuskan untuk duduk.
"Huhh..... Capek"ucap gadis itu sambil mengatur nafasnya.
"Nih minum"Ucap Endra seraya menyodorkan botol minuman untuk gadis tersebut.
Wajah Endra yang tadinya ceria sekarang berubah menjadi muram yang memancarkan aura kesedihan. Gadis tersebut yang menyadari perubahan Endra pun bertanya.
"Gara, kamu kenapa? "Tanya gadis tersebut
"Kata mama, aku bakal pindah besok pagi" jawab Endra lesu
"Pindah kemana? Kok kamu baru bilang sih"Tanya gadis itu sambil sedikit protes
"Kata mama, aku bakal pindah jauh dari sini"Ucap Endra lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Cold {SUDAH TERBIT}
Teen FictionEND Revisi {SEGERA TERBIT} "Bagiku kau adalah penyemangatku, tanpamu aku beku seperti es batu yang selalu memberikan hawa dingin di setiap waktu." Endra Anggara Prasetya, salah satu laki-laki tampan dan sering dijuluki dengan sebutan es kutub utar...