Sebelum membawa Adhaza pergi, Adhaza menatap Loly kembali, “ternyata omongan gw bener, lo lebih najis bahkan sangat najis dari pada ANJING!! ”ucap Endra lalu membawa Adhaza keluar dari kamar mandi________☆___________☆__________☆________
Jangan lupa vote
.
.
.
.Nina menghadang Loly di depan pintu masuk kamar mandi setelah dia melihat Endra yang keluar dengan Adhaza yang ada di gendongannya.
“Mau apa lo?" tanya Loly.
“Harusnya gue yang nanya! Kenapa lo bully sahabat gue?" tanya Nina sinis.
“Eh, kenapa lo ikut campur sih?"
“Ya jelas lah gue ikut campur, orang yang lo bully tadi itu sahabat gue, BEGO!!” jawab Nina.
“Owhh, jadi sahabatnya," ucap Loly melirik Nina dari atas sampai bawah.
“Kecil-kecil berani banget sama Kakel." Sindir Gina.
“EH, ASAL LO TAU YA, KALAU LO MAU DIHARGAIN SAMA ADKEL, HARUSNYA LO NYADAR DONG! PERILAKU LO ITU KAYAK APA? KELAKUAN KAYAK SETAN GITU MINTA DI HORMATI, JADI APA ADKEL LO HAH?" ucap Nina sinis dengan berteriak.
“EH, KURANG AJAR BANGET LO!" Bentak Loly melayangkan tangannya untuk menampar Nina namun dicegah oleh tangan Galang.
Galang menghempaskan tangan Loly kasar dan menarik tubuh Nina sedikit kebelakang. Galang menatap Loly dan kedua temannya itu dengan sinis.
Loly tersenyum sinis, “pahlawan kesiangan nya dateng."
“Mau lo apasih?" tanya Galang.
“Mau gue? Gue cuma mau Endra sahabat lo jadi milik gus!" jawab Loly.
Galang menyunggingkan senyum kecilnya. “Eh, mana mungkin Endra mau pacaran sama Nenek lampir kayak lo?” Ejek Galang.
“YA JELASLAH ENDRA NOLAK LO DARI DULU, KELAKUAN LO AJA KAYAK SETAN! SOK MAU DI PERHATIKAN!! NAJIS ANJING!!" ucap Fahry dari samping Galang.
“APA LO BILANG?" tanya Loly.
"Lo budek ya? Yaudah gue ulangi lagi mohon didenger kan ya Nek. GW BILANG, KELAKUAN LO KAYAK SETAN!” ucap Fahry.
“Dari pada ngeladenin Nenek lampir, mending kita lihat kondisi Caca." Bisik Nina sambil menarik tangan Galang dan Fahry menjauh.
“UHHH SEREM BANGET YA RY?” tanya Galang sedikit berteriak.
“SEREM BANGET CUY! LEBIH SEREM DARIPADA MBAK KUNTI PENJAGA PINTU KAMAR MANDI," jawab Fahry keras.
Galang dan Fahry tertawa puas karena telah mengejek Loly habis-habisab. “Kalian kenapa?" tanya Nina tidak paham.
Galang berhenti tertawa lalu menatap Nina, “mata lo buta ya?" tanya Galang.
Nina menggelengkan kepala, “enak aja lo ngatain mata gue buta na'uzubillahiminzalik!" ucap Nina.
“Yakali aja lo buta oleh ketampanan kita,” ujar Galang percaya diri.
“Idih najis!" Sinis Nina.
“Astaga Na, cakep kayak gini kok dibilang najis," ucap Fahry lebay.
“Bodoamat!" ucap Nina meninggalkan Galang dan Fahry berdua.
Galang memilih mengejar Nina yang sudah mulai menjauh dari pada harus mendengarkan pujian pujian Fahry untuknya karena sudah mengakui ketampanan Fahry tadi.
~~~~~
Endra langsung membaringkan tubuh Adhaza di salah satu ranjang di UKS. Dokter penjaga UKS sekolah kini juga mulai mendekat ke arah ranjang Adhaza untuk memeriksakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Cold {SUDAH TERBIT}
Teen FictionEND Revisi {SEGERA TERBIT} "Bagiku kau adalah penyemangatku, tanpamu aku beku seperti es batu yang selalu memberikan hawa dingin di setiap waktu." Endra Anggara Prasetya, salah satu laki-laki tampan dan sering dijuluki dengan sebutan es kutub utar...