44.

292 38 6
                                    

Senior Cold update lagi🥳. Baca yok baca🥰

Jangan lupa vote
.
.
.
.

"Anjing bego banget gue!" pekik Endra frustasi.

Galang yang ada di samping Endra terkejut mendengar umpatan dari mulut sahabatnya itu. Ia meletakkan handphonenya lalu menatap sahabatnya yang sedari tak terlihat sangat tidak dalam keadaan baik-baik saja.

“Lo kenapa?” tanya Galang.

Endra tidak menjawab ia menarik tasnya dan menyampirkannya di pundak lalu segera keluar dari kelas.

Galang melihat sahabatnya itu bingung, Endra terlihat sangat marah. Sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan Galang segera mengambil tasnya lalu bergegas untuk mengejar Endra. Namun rupanya Galang terlambat, Endra sudah tidak ada di koridor kelas 12.

“Sial! cepet banget ilangnya,” desis Galang lalu berlari secepat mungkin untuk mencari keberadaan Endra.

Galang memberhentikan langkahnya tepat di depan ruang pramuka sambil mengatur nafasnya sebelum ia memasuki ruangan tersebut. Saat Galang membuka pintu ruangan itu ia sangat terkejut ketika ruangan itu seperti kapal pecah. Berkas-berkas yang tadinya rapi kini berserakan di lantai, meja rapat yang tadinya tertata rapi kini sudah melenceng kemana-mana. Galang menghela nafas kasar, sebenarnya dia ketinggalan apa saja selama tidak bersama Endra.

Galang tidak menyerah ia langsung keluar mencari keberadaan sahabatnya itu. Ia tidak bisa membiarkan Endra sendiri ketika cowok itu sedang marah besar.

“Lo tahu Endra?” tanya Galang kepada siswa-siswi di setiap yang berada di koridor.

“Saya nggak tahu kak,”

Galang menjambak rambutnya sendiri kasar, ia sangat khawatir bahkan ia sempat ingin menangis. Ia sudah mencari Endra kemana-mana bahkan dia sudah mencari keberadaan Endra ditempat yang biasa digunakan untuk menenangkan diri namun hasilnya nihil.

“Woi Lang, lo habis lomba lari sama siapa?” tanya Fahry yang baru saja menyelesaikan hukumannya.

“Lomba lari matamu!” jawab Galang mengalihkan pandangannya.

“Ngegas teros,”

“Diem lo!” perintah Galang melirik Fahry tajam.

“Sans ae lah,” ucap Fahry mengelus lengan Galang.

“Nggak usah elus-elus!”

“YaAllah kasar banget. Yaudah gue diem,” ucap Fahry merajuk dan memilih duduk dideket Galang.

Galang berfikir di mana ia harus mencari keberadaan Endra. Hanya satu tempat yang belum ia cek, tanpa berfikir lama ia langsung berlari menuju rooftop.

“Heh anjir, mau ke mana lo?” tanya Fahry sedikit berteriak ketika Galang berlari.

“Sabar-sabar, orang sabar disayang mantan.” ucap Fahry sambil mengelus-elus dadanya. “Btw emang gue punya mantan? Pacar aja nggak punya kok di sayang mantan.” ujar Fahry kepada dirinya sendiri.

Betapa bahagianya Galang ketika menemukan Endra sedang duduk di kursi yang sudah tidak terpakai dengan posisi membelakangi nya.

“Ternyata lo di sini. Lo tahu nggak, kalau gue nyariin lo kemana-mana. Bahkan toilet wanita aja gue masukin demi nyari lo,” ucap Galang langsung duduk di samping Endra.

Endra diam tidak menjawab. Mulutnya sangat sulit dibuka walaupun hanya sekedar mengucapkan kata 'iya'.

Galang melihat Endra dari ujung kepala sampai ujung kaki. Endra yang ia lihat tadi masih berpakaian rapi kini berubah menjadi seperti anak jalanan.

Senior Cold {SUDAH TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang