Hallo guys gimana part 17? Kalian suka apa nggak? Moga suka yak.
Oke guys welcome di part 18.
Selamat membaca jangan lupa vote and coment😍Jangan lupa vote
.
.
.
.Dilain sisi Endra sedang mencari bantuan untuk Adhaza. Namun ia tidak menemukan tanda tanda ada rumah penduduk atau tempatnya berkemah. Endra memutuskan untuk kembali menghampiri Adhaza.
Endra sangat panik ketika tidak melihat Adhaza, Endra langsung mencari ke sembarang arah sambil meneriaki nama 'Cihlla'.
“Cihlla”
“Cihlla lo di mana?”
“Chilla”
“Chilla lo di mana”
Seperti itulah teriakan Endra yang terus menyebutkan nama 'Chilla'. Endra terus berlari tanpa memperdulikan keadaannya yang sudah sangat kacau.
Adhaza mendengar langkah kaki seseorang dan teriakan teriakan yang memanggil nama Chilla, ya suara itu milik Endra. Dengan sekuat tenaga Adhaza memanggil nama Endra.
“Kak Endra tolong."
“Kak tolong!"
Endra yang mendengar sayup-sayup suara Adhaza celingak-celinguk mencari keberadaannya.
“Cilla lo di mana?"
“Kak, tolongin, gue ada di sini."
“Chilla lo di mana?"
“Kak tolong."
Adhaza mendongakkan kepala ke atas. Langkah Endra semakin mendekat. Akan tetapi ia sangat takut, karena akar yang tadi ia gunakan untuk berpegangan tidak cukup kuat untuk menahannya.
“Lo dimana Chill?" teriak Endra.
“Kak gue di bawah Kak," ucap Adhaza.
Endra yang mendengar suara Adhaza langsung berlari mencari Adhaza. Dan ya, Endra menemukan Adhaza yang tengah berpegangan dengan akar pohon.
“Kak, tolongin gue," ucap Adhaza menangis.
“Chilla!"
Endra langsung mengulurkan tangannya dan langsung di terima oleh Adhaza. Dengan susah payah Endra menarik tangan Adhaza namun tubuh Adhaza semakin merosot ke bawah.
“Kak gue takut," ucap Adhaza menangis.
“Pegangan yang kuat!" perintah Endra.
Dengan sekuat tenaga Endra menarik tubuh Adhaza dan kali ini berhasil. Tubuh Endra terhuyung kebelakang dengan Adhaza yang sudah ada di dalam pelukannya.
Adhaza memeluk erat tubuh Endra. Ia sangat lah takut dengan kejadian tadi. Adhaza menangis sampai ia pingsan didalam pelukan Endra.
~~~~~
Andhini, Isya, Nala dan Putri panik karena sudah 1jam Adhaza dan Endra belum sampai di area perkemahan. Fahry dan Galang sama paniknya dengan mereka.
“Tadi kalian berhenti dimana?" tanya Galang.
“Tadi kita berhenti di post 4, Adhaza bilang dia mau benerin tali sepatunya yang lepas, kita mau nungguin tapi sama Adhaza kita suruh nunggu di area perkemahan aja," jawab Fahry.
“Iya Kak, tadi kita disuruh ke sini dulu. Tapi tadi Kak Endra ada di sana kok nungguin Caca,” ucap Andhini
“Jangan-jangan mereka nyasar?” tanya Putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Cold {SUDAH TERBIT}
Teen FictionEND Revisi {SEGERA TERBIT} "Bagiku kau adalah penyemangatku, tanpamu aku beku seperti es batu yang selalu memberikan hawa dingin di setiap waktu." Endra Anggara Prasetya, salah satu laki-laki tampan dan sering dijuluki dengan sebutan es kutub utar...