INI sudah seminggu dan selama itu pula seorang Zhang Yi terus mengangguku. Bahkan dia sudah sering bertamu jika aku ada di apartemen, padahal aku sudah menolak dan mengusirnya dengan cara halus, tapi tetap saja ada saja alasannya.
Untung saja Chorim Unnie selalu menitipkan Juno padaku.Ya, sejak aku ada di apartemen ini tak jarang Chorim Unnie selalu memintaku untuk menjaga Juno karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Dari pada dititipkan ditempat penitipan anak lebih baik dititipkan kepadaku, terlalu takut dan khawatir katanya. Bagaimana denganku? Tentu saja senang, Juno adalah anak manis yang menggemaskan, akan sangat disayangkan jika menolak merawat anak semanis itu.
Aku menghela nafas lirih. Aku juga tidak fokus akhir-akhir ini, sejak perkataan Zhang Yi seminggu kemarin selalu saja menghantui diriku. Entah apa alasan pria itu mengatakan hal itu? Kenapa dia harus mengatakan hal seperti itu? Saat aku sibuk memikirkan perkataan Zhang Yi yang terus berputar di otakku, Juno menarik gamisku. Aku menatap bingung kearah Juno yang tengah mendongak menatapku.
Seakan tau arti tatapanku Juno menjawab. "Noona¹, ada Zhang Yi Hyung² diluar."
Aku menghela nafas kembali. Dan lagi sejak sejak seminggu ini Juno menjadi akrab dengan Zhang Yi. Mereka seperti adik dan kakak saja jika sudah berkumpul. Aku berjalan menuju pintu, di monitorku sudah terpampang wajah Zhang Yi yang tengah tersenyum seraya melambaikan tangan padaku.Astaghfirullahaladzim, kenapa harus dengan wajah seperti itu? Inilah yang aku khawatirkan, pria itu terlalu berbahaya. Dia diam saja kadang membuatku sedikit tidak fokus, apalagi dengan dia yang terus menggangguku. Aku tidak tahu sejak kapan aku mulai menjadi seperti ini? Padahal sewaktu sekolah dulu, aku tidak tertarik kepada pria yang sangat tampan sekalipun. Ya Rabb ... tolong kendalikan hati dan pikiranku, jangan biarkan aku mencintai seseorang yang belum berhak untukku.
Aku membuka pintu tanpa menatap ke wajah pria itu dan hanya menatap hoodienya "Ada apa, Sunbae? Apa ada yang bisa aku bantu?"
"Hei tidak bisakah kau melihat kepadaku saat berbicara? Itu tidak sopan!" ucapnya dan langsung menerobos masuk ke dalam.
Aku lagi-lagi menghela nafas menatap punggung pria itu yang berjalan menuju Juno berada. Aku hanya bisa bersabar, aku ingin mengusirnya tapi dia adalah tamu? Islam dan Rasulullah juga sudah mengajarkan untuk memuliakan tamu.
Sebagaimana hadist berikut: "Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya." (HR. Bukhari dan Muslim) Bahkan terdapat kisah, seseorang dari kaum Anshar yang memuliakan tamunya yang berasal dari kaum Muhajirin.
Di Madinah, suatu ketika Rasulullah Muhammad Shalallahu alaihi wassalam didatangi seorang musafir dari Makkah. Pria itu tidak punya bekal yang cukup sehingga meminta tolong kepada beliau. Nabi pun memanggil para istrinya. Namun, masing-masing mereka tidak memiliki makanan yang bisa dibagi kepada sang tamu.
Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam pun akhirnya menyampaikan kabar kedatangan tamu ini kepada para sahabat di masjid. "Siapakah di antara kalian yang mau menjamu tamuku ini?" tanya beliau. Tidak lama berselang, salah seorang sahabat dari kalangan Anshar menyambut tawaran tersebut.
"Saya, wahai Rasulullah," jawabnya.
Sesudah shalat isya berjamaah, malam kian larut. Orang Anshar tadi mempersilakan tamu itu memasuki rumahnya. Dia pun berpesan kepada istrinya supaya memberikan makanan kepada sang tamu yang diperkenalkan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam sore tadi."Tetapi, suamiku, kita di rumah tidak punya makanan apa-apa kecuali untuk anak-anak kita yang sekarang sedang tertidur," terang si istri.
Pria Anshar itu lalu meminta istrinya. "Baiklah kalau begitu. Kini siapkanlah makanan yang ada itu. Lalu berikanlah kepada tamu kita ini. Sesudah itu, kamu kembali ke sini dan nyalakan lampu dapur. Bila anak-anak terbangun, tidurkanlah kembali mereka bila mereka merengek ingin makan malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Islammu Maharku (Sudah Terbit)
SpiritualVersi Revisi ada dibuku **** "Aku mencintaimu, tapi kenapa kau menolakku? Aku tampan, pintar, populer dan aku bisa melakukan apa pun dengan mudah. Apa yang kurang dariku?" -Zhang Yi "Kau sangat tampan. Wanita mana pun jika dijadikan kekasih olehmu m...