4. Hayfa Lutfiana (Zhang Yi)

9.3K 1.3K 12
                                    

AKU berjalan memasuki kampus dengan wajah angkuh. Semua mata tertuju padaku terutama kaum wanita. Aku lantas menyeringai samar.

Hari ini aku ditunjuk menjadi sunbae yang mengurus mahasiswa-mahasiswa baru difakultasku, sebenarnya aku sudah menolak. Aku terlalu malas dan itu terlalu membuang-buang waktuku, lebih baik aku ke klub dan menghabiskan waktu disana. Itu lebih baik dan menguntungkan. Tapi karena banyak yang memaksaku sampai dosen sendiri yang turun tangan untuk membujukku. Akhirnya aku menerimanya, daripada rektor sendiri yang turun tangan membujukku, aku tidak ingin bertemu dengannya. Tapi setelah aku pikir-pikir ini adalah kesempatan terbaik mencari wanita yang menarik untuk aku jadikan kekasihku yang kesekian.

Saat aku berjalan menuju aula, ada tikus berkacamata menabrakku. Aku menepuk-nepuk bahuku, bekas tikus itu menabrakku. Aku menatap dingin pria berkacamata yang menabrakku. Dia menatapku dengan raut wajah takut. "Apa kau tahu kesalahanmu?"

Dia menunduk, aku maju lebih dekat kearahnya. "Ternyata selain tidak punya mata, kau juga tuli rupanya." Aku terkekeh lalu menatap pria itu lagi.

"Sebutkan cepat!" Pelanku dingin lalu melirik name tag yang tergantung dilehernya. "Ku rasa kau juga bisu, begitu kan Jinwoo Shin? Kau tak bisa menjawab?" kekehku sinis.

"M-maaf Sun-Sunbae-nim. S-saya tidak sengaja m-menabrak tadi," ucapnya dengan nada yang gemetar ketakutan.

Aku manatap ke sekelilingku, banyak mahasiswa yang melihat kami. Aku menunjukkan serangaiku yang tanpa sadar membuat para gadis memekik histeris, aku rasa aku memiliki ide. Aku menatap kembali tikus didepanku.

"Setelah menabrakku, kau bilang maaf? Oke, aku maafkannya," ucapku santai seraya melipat kedua tanganku didepan dada. Pria didepanku mantapku penuh kebahagiaan. "Tapi ada syaratnya." Kulihat ekspresinya berubah menjadi takut kembali. "Kau tidak ingin aku memaafkanmu?" tanyaku, tak lupa dengan tatapan dinginku.

Dia menggelengkan kepalanya cepat, aku tersenyum penuh kemenangan. Aku memasukkan tanganku kedalam saku jeansku. "Kalau begitu, cium sepatuku! Aku akan memaafkanmu setelah ini." Dia menatapku ragu. Aku mengangkat sebelah alisku mengisyaratkan 'bagaimana?'.

Sepertinya Jinwoo Shin ini tidak mau, aku mendekat kearahnya lalu mulutku berhenti didekat telinganya. "Jika kau tak ingin mendapat banyak perundungan sepanjang kau belajar disini, maka turuti keinginanku. Mudah saja bagiku membuat orang yang melihatmu sekarang akan merundungimu besok," bisikku. Aku kembali mundur. Aku tersenyum menang kearahnya yang tengah menatapku takut. Aku mengisyaratkan dengan alisku untuk bersujud, mencium sepatuku.

Ia sudah berlutut didepanku, bersiap sujud untuk mencium sepatuku. Aku tersenyum puas, ah sudah lama aku tidak melakukan ini. Sedikit lagi, Jinwoo ini akan mencium sepatuku, aku tersenyum puas. Beginilah seharusnya, aku harus terus berada diatas.

Saat aku tengah senang melihat tindakanku ini, ada seorang wanita berhenti didepanku. "Maaf Sunbae, bukankah ini keterlaluan? Kau tidak seharusnya menindas pria ini."

Suara lembut wanita itu mampu membuatku melihatnya. Aku sedikit terkejut tapi dengan cepat aku mengatur raut wajahku menjadi sedingin mungkin. Aku lihat gadis itu sedikit menggelengkan kepalanya lalu sedikit menunduk. Gadis dengan kain dikepalanya mencoba menolong pria berkacamata itu membuatku mengangkat ujung bibirku samar.

"Huh? Memangnya siapa kau? Berani sekali menghalangi kesenanganku. Kau tidak tahu siapa aku?" ucapku dengan nada sedatar mungkin.

"Aku Hayfa Luthfiana, mahasiswa baru. Aku tidak tahu Sunbae siapa tapi aku harus berani karena Sunbae sudah melakukan penindasan seperti ini," jawabnya dengan lembut.

Ya gadis itu adalah Hayfa Luthfiana. Ternyata dunia begitu sempit, aku tersenyum samar. Ternyata aku tidak perlu menemuinya, wanita ini sendiri yang mendatangiku. Dan lagi suara lembutnya membuatku hampir terperangah. Jika aku tidak bisa mengatur ekspresi bisa berbahaya untuk reputasiku diantara wanita.

Islammu Maharku (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang