ALHAMDULILLAH dua hari yang lalu aku sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit, dan lebih dari satu minggu aku berada di rumah sakit dan hanya berbaring saja. Dari sakit ini aku merasakan sesuatu yang berbeda. Dimana aku hanya bisa sholat dengan posisi duduk atau berbaring, aku menyadari bagaimana aku sangat merindukan nikmatnya sholat dengan normal. Aku merindukan sujud, dimana dalam posisi itu merupakan posisi kedekatan Allah dengan hamba-Nya. Bagaimana selama ini aku selalu lalai, ketika aku masih sehat sholatku tidak khusuk, ketika aku sakit aku merindukan rasa khusuk itu.
Terima kasih Ya Rabb, Engkau sudah menyadarkanku betapa nikmat sesungguhnya bukan banyaknya harta tapi rasa nikmat ketika beribadah. Kedepannya aku akan berusaha untuk lebih khusuk dan terus menambah sujud kepadamu.
Sekarang aku sudah masuk kuliah seperti biasa, namun sejak kemarin ada yang berbeda. Lebih banyak pasang mata mengarah padaku, aku tahu mereka pasti tahu jika aku sempat mendapat perundungan dari Xuanyi dan aku pun juga sudah menonton videonya.
Aku sempat ingin marah kepada Taewoo Sunbae-nim selaku penyebar video itu, akibat itu Xuanyi mengalami banyak kesulitan, bahkan dia dan grubnya harus vakum dalam jangka waktu yang belum ditentukan dan banyak yang mengatakan mungkin dia sudah keluar dari grup karena insiden ini mengingat kasus perundungan ini kemungkinan Xuanyi tidak bisa aktif dalam kegiatan sebagai idol.
Secara tidak langsung aku pun berperan atas jatuhnya karir yang Xuanyi raih dengan susah payah, maka dari itu aku selalu meminta tolong kepada teman-temanku termasuk Zhang Yi untuk memberikan surat yang aku tulis dan beberapa bingkisan untuk Xuanyi sebagai permintaan maafku padanya.
Dan Alhamdulilah walaupun awalnya Xuanyi menolak tapi karena ada Zhang Yi yang memberinya akhirnya dia menerimanya. Waktu itu Xuanyi datang untuk meminta maaf kepadaku, tentu saja aku memaafkannya. Meskipun awalnya gadis berdarah Tiongkok itu marah dan tidak begitu mengerti kenapa aku bersikap begitu baik padanya padahal dia yang membuatku terbaring dirumah sakit. Tapi setelah kujelaskan alasanku karena selain agamaku, ini juga karena salahku yang sejak awal tidak langsung menolak Zhang Yi. Akhirnya Xuanyi menangis dan berkata tidak akan menggangu hidupku ataupun Zhang Yi, dia juga mengatakan akan pindah ke Amerika untuk sementara ini.
Dan untuk saat ini, aku sudah sedikit menjaga jarak dengan Zhang Yi, aku takut akan terjadi hal yang sama untuk kedua kalinya, ini cukup membuatku trauma karenanya. Meskipun kadang pria itu selalu berada disisiku, sekarang aku benar-benar menjaga jarak dengannya. Sebenarnya aku juga tidak yakin untuk ini, aku takut akan terkesan tidak tahu terima kasih karena pria itu yang menolongku meskipun penyebabnya pun orang yang sama.
"Ya! Hayfa-ya!" Aku berbalik menoleh pada sumber suara, ternyata Songjun melambaikan tangan kepadaku tidak lupa dengan senyumnya. Aku pun membalas senyumnya.
"Eoh wae? Kemana yang lain? Kenapa kau hanya sendirian?" tanyaku beruntun.
Songjun menggaruk belakang kepalanya dan tersenyum padaku. "Ah mungkin mereka masih dalam perjalanan, aku sengaja datang lebih awal untukmu," ucapnya.
Aku mengerjabkan mataku. "Untukku?"
Songjun terlihat salah tingkah. "A-Ani. Maksudku, aku ingin memberikanmu ini. Ambillah!" Katanya menjulurkan sebuah botol kecil dari kaca entah apa yang ada didalamnya.
Aku mengambilnya dan mengucapkan terima kasih pada Songjun. "Sama-sama itu dibuatkan oleh eomma-ku, katanya bagus untuk menjaga stamina," jelasnya.
Aku mengangguk-anggukkan kepalaku, kami berjalan beriringan seperti biasa, ada jarak diantara kami. "Ah~ tolong sampaikan salam dan terima kasihku pada bibi, kapan-kapan mungkin aku harus mengunjunginya."
"H-Huh? Sungguh? Ani ... maksudku ... baiklah aku akan menyampaikannya," ucapnya.
Aku tersenyum lalu terus melanjutkan melangkah menuju fakultas kami, diperjalanan Songjun tidak henti-hentinya membuat lelucon dan membuatku sedikit merasa geli dan tertawa tanpa suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Islammu Maharku (Sudah Terbit)
SpiritualVersi Revisi ada dibuku **** "Aku mencintaimu, tapi kenapa kau menolakku? Aku tampan, pintar, populer dan aku bisa melakukan apa pun dengan mudah. Apa yang kurang dariku?" -Zhang Yi "Kau sangat tampan. Wanita mana pun jika dijadikan kekasih olehmu m...