DI SINI aku tidak butuh pria yang sempurna dalam dunia, justru yang aku butuhkan adalah pria yang berusaha menyempurnakan imannya sehingga dapat membimbing dan mengantarkanku kepada ridho serta surga-Nya. Mungkin bagi banyak orang aku terlihat bodoh karena masih memandamg dari sudut ini, tapi begitulah yang Rasulullah ajarkan. Orang yang beriman tidak boleh menikah dengan orang yang tidak beriman kepada-Nya. Bagaimana bisa menuju pada-Nya jika kami berbeda dalam hal keyakinan? Kapan kami akan sejalan sedangkan jalan kami berbeda? Bagaimana kami bisa bahagia jika definisi bahagia kami sendiri berbeda? Aku menginginkan ridho dan surga-Nya itulah kebahagiaan sesungguhnya menurutku. Sedangkan dia mengenal Allah pun tidak pernah, jelas aku tidak bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Islammu Maharku (Sudah Terbit)
EspiritualVersi Revisi ada dibuku **** "Aku mencintaimu, tapi kenapa kau menolakku? Aku tampan, pintar, populer dan aku bisa melakukan apa pun dengan mudah. Apa yang kurang dariku?" -Zhang Yi "Kau sangat tampan. Wanita mana pun jika dijadikan kekasih olehmu m...