5. Member Training part.1 (Hayfa)

9.4K 1.2K 69
                                    

AKU berjalan dengan tergesa-gesa menuju gedung jurusanku. Tadi pagi aku ketinggalan bus jadi aku harus menaiki kereta bawah tanah. Untung saja masih sempat, kalau tidak aku akan telat dan itu sangat memalukan apalagi Korea Selatan terkenal dengan disiplin waktu.

Di depan taman, aku lihat Nara tengah melambaikan tangan kepadaku. Aku berjalan menujunya, Nara terlihat sedang berbincang-bincang dengan tiga orang pria dan satu orang wanita. Begitu aku mendekat, Nara memeluk tanganku lalu menggiringku menuju teman-temannya. "Nah ini yang aku ceritakan pada kalian. Dia Hayfa Luthfiana asal Indonesia." Aku pun hanya tersenyum canggung dan memberikan salam kepada mereka.

"Hayfa-ya. Mereka semua adalah temanku, seperti diriku, mereka juga tertarik dengan islam," jelasnya.

Ah sungguh? Masya Allah beruntungnya aku. Mereka semua tertarik dengan agama Allah, aku sangat senang. Bukankah ini kesempatan untukku belajar islam bersama mereka? Ah pasti menyenangkan sekali.

"Ya kalian! Perkenalkan diri kalian!" suruh Nara.

"Aku Haru Hasegawa asalku dari Jepang, umurku 19 tahun," ucap wanita dengan rambut kuncir kuda lalu mengulurkan tangannya dan aku menerimanya.

"Aku Jaehyuk Lee umurku 20 tahun." Ah selisih satu tahun ternyata. Melihat wajah tenang kurasa dia tipe pria lembut dan populer.

Aku menautkan kedua tanganku di depan dada, dia pun sama. Kurasa mereka mengerti kenapa aku melakukan ini pada seorang pria.

"Aku Songjun Bang, umurku 20 tahun dan aku juga seorang muslim sepertimu," ucap pria dengan wajah sedikit imut. Aku tersenyum kearahnya, mungkin ini teman yang Nara maksud waktu itu, teman yang baru memeluk islam. Aku melakukan hal sama seperti yang aku lakukan Jaehyuk tadi dan Songjun juga melakukan hal sama sepertiku.

"Aku Eezar Vachirawit Chivaaree, asal Thailand umurku 20 tahun," ucapnya. Aku menatap bingung pria yang memiliki wajah kebarat-baratan itu. Namanya begitu susah aku lafalkan. Yang kudengar sepertinya dia menyebutkan Eezar dan cabe rawit. Eezar? Cabe rawit siapa?

Menyadari kebingunganku pria berwajah bule itu terkekeh. "Kau bisa memanggilku Eezar." Aku tersenyum canggung kearahnya, lalu menautkan tanganku di depan dada Eezar pun sama.

"Dia memang memiliki nama yang sa~ngat panjang dan susah. Maka dari itu aku memanggilnya Myeonghan-ie¹, terdengar lebih manis," ucap Nara. Cahaya dalam bahasa Korea? Bagus juga dan terdengar lucu.

"Ya! Aku sudah bilang jangan memanggilku dengan nama itu. Namaku Eezar bukan Myeonghan-ie. Heol²?." Eezar mendengus. Sedangkan Nara dengan yang lain tertawa, sedangkan aku hanya tersenyum melihat tingkah mereka.

"Eoh. Hayfa-ya kau membawa apa saja?" tanya Nara.

"Tentu saja pakaian," jawabku.

Nara menepuk jidat. "Bukan itu. Kau tidak membawa makanan atau cemilan?"

"Tentu saja bawa."

"Boleh aku memintanya? Aku ingin mencicipi makanan Indonesia yang kau bilang kemarin," ucapnya. Aku mengangguk dan tersenyum. Aku bilang pada Nara akan membawakan kue nastar yang banyak untuknya dan teman-teman dikelompok.

"Tenang saja, aku sudah menyiapkan semuanya untuk kalian," jawabku.

"Aaah aku mencintaimu Hayfa-ya," ucap Nara lalu memelukku.

"Kau benar-benar Jjang³!" ucap Songjun.

"Jeongmal⁴? Ah gomawo⁵, Hayfa-ya," tambah Haru.

"Ahh terima kasih Hayfa-ya," tambah Jaehyuk.

"Terima kasih. Sering-seringlah membuat makanan untuk kami," tambah Eezar.

Islammu Maharku (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang