36. Missing (Hayfa)

4.4K 714 20
                                    

SUDAH satu minggu aku tidak bertemu Zhang Yi, entah kemana pria berdarah Tiongkok selama itu berada. Mencarinya di apartemennya pun tidak ada. Mungkinkah dia masih marah? Apa aku sudah membuat hatinya terluka? Pasti dia sangat kecewa padaku. Tapi haruskah aku merasa bersalah seperti ini? Bagaimanapun bagiku Allah dan Rasulullah adalah hal yang paling penting meskipun aku memiliki perasaan padanya.

Saat aku menanyakannya pada Taewoo sunbae-nim pun dia mengatakannya tanpa menatapku, jika dia tidak tahu dimana Zhang Yi berada dan langsung pergi meninggalkanku. Tapi sekarang adalah jadwalku kelas bahasa, setelah satu tahun aku mengikuti kelas ini, aku tidak akan ikut kembali karena agar digantikan mahasiswa baru dari negara lain yang akan berkuliah disini. Harus aku akui bahwa aku sedikit merasa kehilangan. Dan sebentar lagi Zhang Yi akan lulus, entah pria itu akan kembali ke negaranya atau tidak, aku tidak tahu.

Aku menatap kotak makan ditanganku, tadi pagi aku sudah membuatkan bolu coklat untuk pria itu sebagai permintaan maafku. Ya aku sudah memutuskan untuk menyapanya seperti biasa, aku tidak mungkin memusuhi pria itu. Islam tentu melarangnya, bahkan ancamannya tidak akan mencium bau surga.

Dalam Shahih Muslim terdapat hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallaahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka akan diampuni semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, kecuali dua orang laki-laki yang terdapat permusuhan antara dia dengan saudaranya. Maka dikatakan: 'Tangguhkan oleh kalian kedua orang ini, sampai keduanya berdamai."

Dari Anas bin Malik ra berkata bahwa Raslullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah kalian saling memutuskan hubungan, jangan saling membelakangi, jangan saling bermusuhan, jangan saling hasut. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara. Tidak halal bagi seorang muslim untuk tidak bertegur sapa dengan saudaranya di atas tiga hari. (HR Muttafaq 'alaihi)

Dari sini saja jelas, jangankan bermusuhan. Tidak menyapa tiga hari saja ampunan Allah ditangguhkan untuknya. Rugi sekali bukan? Dan seperti yang Rasulullah katakan sebaik-baik diantaranya adalah yang menyapa lebih dulu. Tidak masalah jika dia tidak membalasnya atau bahkan malah memarahi dan bahkan menghinamu, setidaknya masalah kita lebih ringan di akhirat kelak.

Aku sempat mendengarkan ceramah dari seorang ustadz, ia berkata bahwa jika kita memiliki masalah dengan orang lain di dunia dan sampai dibawa mati, kelak masalah itu akan dibawah dihadapan Allah dan itu sangat memberatkan.

Kita tentu tahu jika kelak di Yaumul Hisab, kita tidak akan bisa berbohong dan membela diri kita. Oleh karena itu, aku ingin berhati-hati dan tidak ingin membuat kehidupan akhiratku sengsara. Lebih baik sengsara didunia daripada harus sengsara di akhirat bukan?

"Hayfa-ya!" Aku menoleh ke sumber suara. Aku yang sibuk dengan pikiranku langsung menatap bingung kepada si pemanggil namaku.

"Eoh, Songjun-ah? Wae?" tanyaku.

Songjun terlihat sedikit gugup. "A-Ani, aku hanya ingin bersamamu." Aku mengerjabkan mataku, menatap Songjun dengan bingung. "A-Ah maksudku, ayo masuk bersama!" Lanjutnya.

Aku membulatkan mulutku dan mengangguk mengerti. Akhirnya kami pun berjalan bersama menuju ke arah fakultas kami berada.

"Ah ya, kemana yang lain? Eezar dan Jaehyuk? Nara dan Haru? Kemana mereka?" tanyaku disela-sela perjalan kami.

"Ah mereka? Jadwal mereka masih siang," jawab Songjun. Aku mengangguk mengerti dan setelah itu tidak ada percakapan kembali denganku dan Songjun.

Tiba-tiba Songjun berhenti, membuatku berhenti dan menatapnya penuh tanya. Kenapa pria itu tiba-tiba berhenti?

Aku sedikit terkejut karena saat aku menatap Songjun dengan penuh tanya, pria itu menepuk pelan kepalaku. A-Apa maksudnya ini? Aku tahu, sejak lama memang Songjun sedikit aneh tapi sejak seminggu yang lalu, pria itu semakin bertingkah aneh dan mencoba untuk dekat denganku.

Islammu Maharku (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang