27. Hubungan (Zhang Yi)

5K 814 13
                                    

AKU tidak habis pikir dengan jalan pikiran Hayfa. Kenapa gadis itu malah memaafkan Xuanyi? Aku pikir dia hanya ingin terlihat baik. Ternyata ... ah entahlah! Menyebalkan!

Seminggu sejak Hayfa di rawat inap di rumah sakit, gadis itu selalu memintaku dan teman-temannya untuk mengirimi surat dan beberapa bingkisan untuk Xuanyi. Setelah menghubungi agensi tempatnya bernaung, aku bisa memenuhi permintaan Hayfa. Untungnya gadis itu belum pergi dari Korea. Aku tidak tahu apa isi dari surat itu tapi gadis itu melakukannya setiap hari. Dan aku yang selalu menjadi korbannya. Menurut gadis itu, lebih mudah Xuanyi menerimanya jika aku yang datang. Heol?

Masalahnya bukan hanya terletak disitu, tapi sekarang Xuanyi berada di dalam kamar Hayfa. Aku dan teman-teman Hayfa tentu saja melarang awalnya, tapi Hayfa malah mengizinkannya. Dan lagi gadis itu menyuruh kami untuk keluar dan hanya menyisakan dirinya dengan Xuanyi. Tentu saja kami menolak lebih keras, bahkan Nara sampai berteriak dan berdiri menghalangi Xuanyi. Bukan Hayfa namanya jika tidak keras kepala, gadis itu bahkan menunjukkan wajah memohon yang membuat kami benar-benar tidak bisa untuk menolaknya. Menyebalkan!

"Apa bisa menjamin jika Xuanyi tidak akan berbuat kejam kepada Hayfa lagi?" tanya wanita dengan wajah khas Jepang, kalau tidak salah namanya Haru, gadis itu tidak berhenti menggigiti kukunya.

Aku melirik kesamping kananku. Disana sudah ada, Songjun, Eezar dan Jaehyuk. Kami duduk dikursi dekat pintu sebelah kanan sedangkan untuk Haru duduk di kursi sebelah kiri dan Nara yang tidak berhenti mondar-mandir di depan pintu. Wajah mereka jelas khawatir, yang paling mencolok tentu saja Nara. Tapi saat mataku menangkap wajah Songjun, pria itu terlihat jelas sedang tidak tenang. Eezar dan Jaehyuk bahkan menepuk bahu pria itu, seakan ingin menenangkannya. Aku mengernyitkan dahi, perasaanku saja atau aku merasa bahwa Songjun menyukai Hayfa?

Aku mengerjabkan mataku. Kenapa aku baru menyadarinya? Bahkan sejak Hayfa masuk rumah sakit, pria itu tidak henti-hentinya menunjukkan perhatiannya untuk Hayfa. Sialan. Kenapa rasanya banyak hambatan dan saingan? Kenapa begitu banyak yang menyukai gadis itu? Apa tidak bisa Hayfa untukku saja? Jika seperti ini jalanku akan semakin panjang untuk mendapatkannya.

Belum lagi si bocah kurang ajar, Jiho. Haruskah bertambah Songjun? Atau akan semakin bertambah? Tapi yang paling berat dan sekaligus menjengkelkan adalah kekasihnya, entah seperti apa aku juga tidak tahu.

"Entahlah, aku berharap tidak terjadi apa-apa dengan Hayfa, jika sampai terjadi sesuatu, aku tidak segan untuk menuntut Xuanyi!" ucap Nara menatap tajam pintu rawat Hayfa.

Semua menunggu dalam diam. Nara juga sudah duduk bersama Haru. Sudah hampir satu jam tapi Xuanyi belum juga keluar dari ruangan Hayfa, apa benar tidak ada  yang terjadi didalam sana?

Aku benar-benar khawatir. Aku berdiri dan berjalan menuju pintu, masa bodoh dengan Hayfa yang menyuruhku untuk diluar. Saat ini ke-khawatiranku padanya lebih penting dari apapun. Begitu aku memegang gagang pintu, pintu sudah terbuka, menampilkan Xuanyi dengan kacamata hitamnya. Ia terlihat terlejut namun langsung melangkah pergi tanpa mengatakan apapun pada kami. Tanpa mempedulikan Xuanyi lagi, aku langsung berjalan memasuki ruangan Hayfa disusul oleh Nara dan yang lainnya.

"Kau tidak apa-apa?" tanyaku duduk disebelah kasur Hayfa.

Hayfa tersenyum dan hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Apa yang Xuanyi katakan padamu tadi?" tanya Nara. "Kenapa begitu lama? Zhang Yi Sunbae hampir saja mendobrak pintunya karena begitu lama," lanjutnya.

"Ah benarkah? Eumm ... Tidak banyak yang Xuanyi ucapkan padaku," ucapnya.

"Kalau begitu, kenapa begitu lama?" tanya Haru kembali.

"Ah aku memaafkan dia, ternyata dia orang yang baik," jawabnya tersenyum.

Islammu Maharku (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang