25. Aneh (Zhang Yi)

5.1K 837 8
                                    


SEMINGGU sejak kejadian itu aku benar-benar mengganggu Hayfa, ah— bukan mengganggu maksudku, tapi aku selalu berada disekitar Hayfa. Baik saat di apartemen maupun saat berada di kampus dan ini semakin sering dan sedikit agresif. Bahkan teman-temanku sampai menanyakan hubunganku dengan Hayfa. Dan tentu saja aku jawab jika kami suami-istri sudah sepantasnya selalu bersama dan tidak ingin terpisah. Heol, sangat memalukan, tapi apa boleh buat, demi mendapatkan Hayfa bersikap seperti ini pun tidak masalah untukku.

Ya memang sebelumnya aku selalu berada didekat Hayfa tapi mungkin kali ini terlalu terlihat jelas? Sampai-sampai Han Sangjang-nim, dosen bahasaku menanyakannya juga. Tentu saja mahasiswa paling populer dan terpandai sepertiku rumornya akan cepat menyebar. Tapi bukankah ini sangat bagus? Hayfa tidak akan bisa didekati siapapun jika aku sudah mengatakan jika dia milikku. Karena dikelas bahasa pun aku tidak henti-hentinya bersikap lembut dan menunjukkan perhatianku pada gadis itu. Sampai Xuanyi waktu itu marah besar dan tentu saja tidak aku pedulikan, memangnya ada hubungan apa diantara kami sampai dia berhak marah seperti itu? Sejak saat itu member Comic Girl atau apalah itu, tidak terlihat batang hidungnya didepanku.

Hari ini aku membolos kelas bahasa lagi, bukan membolos maksudku, hanya aku saja mendapat izin untuk tidak mengikutinya dan nilai sudah dijamin oleh Han Sangjang-nim. Lebih tepatnya saat ini aku menemani dua teman yang berbeda jurusan denganku. Oh ya, sudah lama aku tidak berkumpul dengan mereka berdua, selain karena aku sibuk dengan Hayfa dan berkumpul dengan Taewoo, mereka berdua sibuk dengan urusan mereka sendiri, jadi kami jarang bertemu dan ini kesempatan untuk menemani mereka.

Sebenarnya aku ingin berada disekitar Hayfa, tapi gadis itu sekarang ada kelas. Dan lagi akhir-akhir ini gadis itu lebih sering menggunakan kacamata dan masker, bahkan saat di apartemennya pun seperti itu. Jika ditanya, ia menjawab jika dia flu. Aku berfikir, memangnya ada flu sampai satu minggu? Jika seperti itu, kenapa tidak ke dokter dan hanya membiarkannya saja? Saat aku mencoba membawanya, gadis itu menolak bahkan sedikit berteriak. Sebenarnya kenapa dia bisa marah seperti itu?

"Zhang, akhir-akhir ini kudengar kau mendekati seorang wanita muslim? Siapa nama wanita yang beruntung itu? Tidak seperti kau saja, kau bahkan tidak pernah mengejar wanita manapun, justru wanita itu yang mendatangimu dan menyerahkan dirinya untukmu," ucapnya Xiao Zhiguang dengan kekehannya.

"Hei! Dia bukan hanya mendekatinya, dia bahkan mengaku suami-istri dengan wanita muslim itu. Sangat menggelikan, Zhang," tambah Wang Yibo dengan wajah tenang. Ah ya kami memang teman se-bangsa, jadi setiap kami bertemu, kami tidak menggunakan Bahasa Korea lagi tapi Bahasa Mandarin.

"Seriously? Kenapa aku baru mendengarnya?" Guan menatapku seakan dengan tatapannya dia mengatakan 'Apa benar ini kau, Zhang?'

"Kau saja yang terlalu sibuk dengan kelas aktingmu itu," ucap Yibo dengan senyuman merendahkan.

Guan menatap datar Yibo. "Kau juga sibuk dengan aktingmu, bodoh!" desisnya.

"Setidaknya aku lebih tahu darimu," balas Yibo tersenyum kemenangan.

"Orang ini!"

Aku memakan makanan ditanganku sambil memperhatikan mereka beradu mulut. Memang aneh, setiap mereka berbicara pasti akan terjadi percekcokan.

"Berhenti. Apa kalian tidak malu dengan usia kalian? Kalian bahkan terlihat seperti sepasang kekasih," ucapku disela-sela kunyahanku.

"Hell! Tidak-tidak aku masih normal, you know?"

"Menjijikkan!"

"Hei! Harusnya aku yang mengatakan itu!"

Aku menghela nafas lelah. Kenapa aku memiliki teman aneh seperti mereka? Anehnya lagi kenapa aku bisa tahan dengan semua itu?

Islammu Maharku (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang