2. ge-er?

19.7K 1.4K 67
                                    

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]

'Lebih baik mimpi dalam hidup daripada hidup dalam mimpi'

Happy reading

"Apa yang lo lakuin ke cewek gue?!!" Ucapan itu menggema diseluruh penjuru kantin.

"Bilangin ke cewek lo ini kalo ngasih salam perkenalan bagusan dikit." setelah mengucapkan itu Aileen berlalu meninggalkan kantin.

"Shit!" Umpat cowok itu yang tak lain adalah Niger.

Tanpa mengucapkan sepatah katapun Niger keluar dari kantin sedangkan sahabatnya hanya melongo tak percaya.

"Itu Niger abis di rasukin arwahnya siapa?" Calvin tak habis pikir dengan kelakuan sang sahabat.

"Gila anjir gue kaget banget pas tiba tiba bilang 'apa yang lo lakuin ke cewek gue?!' Itu si bos emang pacaran beneran sama Shasa?" Sagara menggelengkan kepala.

"Gue lebih ngeri pas ngeliat muka Shasa waktu itu, senyum senyum gimana gitu," ucap Dimas membayangkan.

"Tapi cewek tadi oke juga. Dia tipe gue banget." Dimas memutar bola matanya malas.

"Lo tuh yah, liat bening dikit aja langsung nemplok aja kek cicak." Calvin cuma nyengir kuda.

"Gue kira tadi Aileen bakal kicep di bully Shasa sama antek anteknya eh malah Shasa yang di bikin kicep." sagara tertawa mengingat kejadian dimana aileen memelintir tangan Shasa.

"Gue rasa Niger bakal benci sama tuh cewek." Dimas mengetuk dagu dan menatap ketiga temannya "karena udah berani nyakitin kesayangannya boss."

"Gak yakin gue Niger mau sama si Shasa." Calvin menatap Dimas jengah.

"Taruhan kuyy," ucapan Sagara langsung membuat ketiga sahabatnya itu menatapnya.

"Kalau Aileen sama si boss jadian gue traktir kalian seharian penuh." Sagara menatap ketiga temannya, "Tapi kalau dalam waktu sebulan mereka gak jadian kalian harus nraktir gue selama 3 hari!"

"Gue gak ikutan."

Tiba tiba Bara berdiri dan langsung meninggalkan Dimas, Calvin serta Sagara.

"Lah ngapa tuh orang?" Calvin geleng geleng kepala.

"Udah biarin aja, gimana kalian mau?" Tanya Sagara. Dimas dan Calvin nampak berpikir sebelum akhirnya mereka mengangguk.

"Cuma di antara kita yang tahu!" Dimas dan Sagara mengangguk.

***

Niger sekarang berada di taman belakang sekolah yang sepi dan tak henti hentinya juga dia mengumpat merutuki kebodohannya. Entah apa yang dia pikirkan.

Apakah dia menyukai Shasa? Tentu saja tidak. Dia merasa perlu memberikan pelajaran pada Aileen. Mungkin bisa di bilang dia ingin membuat aileen patah hati dengan kalimat tadi.

Fiks ini Niger PDnya tingkat dewa'

Niger tahu semua wanita bisa menyukainya dalam sekali lihat, itu tak perlu di ragukan lagi tapi apakah Aileen adalah satu satunya pengecualian?

Sekarang apa? Kalo Niger tak bersikap layaknya seorang pacar pada Shasa pasti aileen akan berpikir bahwa itu hanya bualan agar dia cemburu.

"Arrghh shit!" umpatnya geram.

Oke dia hanya perlu bersikap seperti pacar pada Shasa tak perlu lama, mungkin 2 hari sudah cukup lalu dia akan memutuskan Shasa. Oke dia hanya perlu bersikap baik saat ada Aileen jika tak ada dia hanya perlu cuek!

CAHAYA dan WARNA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang