28. bohong?

7.6K 600 15
                                    

"pasti akan ada yang berubah setiap kali ada peristiwa, entah semakin baik atau buruk."

Vote komennya jangan lupa.

Sudah siap baca?

Happy reading guys 🖤

Gerleen couple ❤️

Karena aing lagi habede jadi aing up hari ini, tolong apresiasinya yah kawan-kawan semuaaa..

Shangkyuuuu

***

Nafas Niger terengah-engah ketika sampai di depan pintu apartemen Aileen, pemuda itu berusaha mengatur nafasnya hingga bisa lebih rileks.

Setelah dirasa cukup, Niger mulai memencet tombol password apartemen Aileen, gadis itu memang memberitahukan padanya dulu.

Ceklek

Pintu apartemen terbuka, Niger melangkah masuk ke dalam apartemen yang sepi, mengedarkan pandangannya ke sekeliling namun dia tidak mendapatkan apapun.

Perhatiannya teralih pada ransel Aileen yang berada di sofa, matanya memicing saat melihat jaket Aileen yang tergeletak tidak jauh dari ranselnya berada, ini jaket yang Aileen kenakan saat keluar rumah, apakah mungkin Aileen berada di sini?

Niger mulai menyusuri setiap isi apartemen, mencari di setiap sudut ruangan, namun dia tetap tidak menemukan Aileen, tangannya terkepal kuat.

Kemana Aileennya berada?

Setelah memastikan bahwa Aileen tidak ada di apartemennya, Niger bergegas pergi. Ia akan mencari di rumah Bella dulu, siapa tahu Aileen benar-benar ke sana.

Niger memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi, mengabaikan umpatan-umpatan yang sedari tadi menyapanya. Tujuannya hanya satu, memastikan sesuatu tentang Aileen.

Sekitar setengah jam, Niger akhirnya sampai. Ia menatap rumah minimalis modern yang ada di depannya, menurut alamat yang diberikan oleh Dimas, Bella tinggal di rumah ini.

Baru saja Niger ingin masuk, suara deru motor mengalihkan perhatiannya. Tatapan matanya menatap lurus pada si pengendara yang nampak tidak asing.

Pengendara itu melepas helmnya dan langsung menatap Niger kesal, dia sudah mengatakan bahwa tidak ingin di ganggu tapi kenapa Niger malah nekat mengikutinya dari rumah?

Pengendara itu berdecak, "Ngapain kamu kesini?"

Niger mengerjap lalu menggeleng, "Aku tadi ke rumah kamu, ada titipan dari Mama."

Mata pengendara itu memicing, sebelah alisnya terangkat, "Aku nanya ngapain kamu kesini! Bukan kamu abis ngapain!" ketusnya.

Niger menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia terlihat salah tingkah di depan Aileen yang masih menatapnya tajam. "Kata Tante Fania kamu mau nginep di rumah Bella."

"Terus?"

"Ng ... nggak, cuma rindu aja," ujar Niger sembari mengedipkan matanya.

Aileen mendengus geli, "Pulang sana!"

Niger nyengir, ia turun dari motornya lalu dan menghampiri Aileen.

"Have a nice dream, sweetie." Niger tersenyum manis lalu mencium pipi Aileen singkat dan langsung pergi, sedangkan Aileen hanya terdiam di tempatnya, ia menundukkan kepalanya. Sampai kapan dirinya akan terus berbohong seperti ini?

CAHAYA dan WARNA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang