epilog.

17.4K 779 50
                                    

Assalamualaikum, balik lagi nih.

Maaf buat kalian yang minta extra part, aku udah nulis tapi gak tau kenapa malah hilang;(

Jadi aku langsung ngetik epilognya:)

Maaf, yah, maaf banget. Dan selamat membaca ❤️😉

Jangan lupa tinggalkan jejak!

***

"Ayah!!!"

Niger memijat pelipisnya saat mendengar teriakan putri bungsunya, entah apalagi yang akan di adukan oleh gadis kecil itu.

"Ayah, bang Anta nakal! Penjalain ayah!" Gadis kecil itu berteriak dengan air mata yang terus saja mengalir di kedua pipinya.

Niger menghampiri putrinya dan menenangkannya, matanya menatap kedua putranya yang sedang tertawa.

"Di apain sama bang Anta?" tanya Niger, ia mengusap air mata putrinya.

"Bang Anta nalik lambut Lala," adu gadis kecil itu.

Niger menghela nafas, ia tersenyum. "Di tarik kayak gimana?"

"Kayak gini." Gadis kecil itu menarik rambut Niger dan menjambaknya dengan sangat keras hingga Niger meringis, untung sayang.

"Udah yah, lepasin dulu rambut ayah." Gadis kecil itu menurut, ia melepaskan jambakannya.

"Yaudah ayo sekarang kita ke Abang mu, nanti ayah marahin."

Lala mengangguk, ia menarik tangan Niger dan membawanya menuju ke Abang kembarnya. "Itu bang Anta sama bang Angka ayah, ayo cepet malahin!"

"Bang Angka dan bang Anta  gak boleh jahatin Lala, dia kan adik kalian, emang mau kalau Lala di ambil sama orang terus gak di balikin lagi?"

Kedua anak kembar itu menggeleng kompak, mereka menatap adik perempuannya yang masih terisak kecil di belakang Niger.

"Yaudah, sekarang minta maaf sama Lala," suruh Niger. Angkasa dan Antariksa mengangguk. Mereka berdua berjalan mendekati adik kecil mereka.

"Lala, bang Anta minta maaf, yah." Antariksa menjulurkan tangannya, ia menjabat tangan sang adik.

Angkasa mengangguk-angguk. "Iya, maaf yah Lala, Anta emang nakal," tambahnya yang membuat Antariksa menoleh kaget.

"Kok cuma aku? Kan kamu juga!" omel Antariksa kesal.

"Kan kamu yang narik rambut Lala!" Angkasa yang tidak mau kalah juga ikut kesal.

"Tapi kamu yang suruh!"

"Tapi kamu yang lakuin!"

"Tetep aja yang suruh itu kamu, Angka!"

"Pokoknya yang salah itu kamu, bukan aku!"

Niger menepuk keningnya frustasi, putrinya sudah diam, kini anak kembarnya yang bertengkar. Kapan mereka semua bisa sejalan?

Aileen yang tak berada jauh dari mereka terkekeh kecil, lucu sekali rasanya melihat sang suami se frustasi itu. Ia berjalan mendekati suami dan anaknya sambil membawa sepiring kue cokelat yang baru saja dia pelajari resepnya.

"Anak-anak, sini, bunda baru buat kue cokelat." Aileen berteriak, ia menaruh piring kue tersebut di gazebo.

Mendengar kata kue, Angkasa dan Antariksa yang sejak tadi berdebat langsung berhenti. Ia berlari kecil menuju Aileen, di depan wanita itu, adik kecil mereka sudah lebih dulu duduk.

Keluarga kecil itu duduk melingkar di gazebo, mereka menunggu dengan sabar saat kue itu di potong. Potongan pertama didapatkan oleh Niger, lalu yang kedua Angkasa dan Antariksa lalu ke Starla.

CAHAYA dan WARNA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang