30. cemburu

8.5K 595 15
                                    

Hari Senin pagi di SMA matahari kini geger saat melihat Niger datang dengan seorang gadis yang wajahnya nampak asing, beberapa orang mulai berspekulasi bahwa gadis itu akan menjadi penghancur hubungan Niger dan Aileen. Beberapa orang lainnya berpikir mungkin Aileen dan Niger dijodohkan karena bisnis keluarganya dan gadis itu adalah kekasih Niger yang sebenarnya.

Niger masih berada di parkiran, ia menunggu Aileen datang karena belum melihat motor gadis itu yang biasanya parkir di tempat ia dan teman-temannya.

Dugaannya benar, tak berselang lama Aileen masuk dengan motornya, senyum Niger mengembang ia langsung melangkah mendekati gadis yang memakai cincin serupa dengannya. Bicara soal cincin, ia jadi ingat kejadian semalam, ia juga sudah memberitahu pada Fania, wanita itu hanya geleng-geleng kepala dengan senyum geli.

Aileen memandang Niger dengan senyum tipis, ia turun dari motornya lalu memeluk lengan Niger mesra, ia melirik pada Pelangi yang masih berdiri di samping motor Niger dengan pandangan remeh.

Niger memang mengirimkan pesan padanya untuk berangkat sendiri karena ia akan mengantar Pelangi, awalnya Aileen sempat protes namun dengan lembut Niger menjelaskan bahwa Pelangi itu murid baru di sekolah mereka.

"Hai Ngi," sapa Aileen dengan senyum manisnya, tangannya setia memeluk lengan Niger, mematahkan pendapat para siswa-siswi tadi.

"Hai, Lin. Aku siswa baru disini," ujar Pelangi santai, senyumnya juga mengembang.

"Oh ya?" tanya Aileen pura-pura tertarik, ia memandang Niger, "anter aku ke kelas yah?" mohon Aileen yang langsung mendapat anggukan dari Niger.

"Gue nganter dia dulu, yah. Lo kalau mau nunggu disini gapapa, atau lo mau ikut gue ngenter Lumi ke kelasnya?" tanya Niger, Pelangi tersenyum tipis lalu menggeleng.

"Aku tunggu kamu di koridor utama aja," ujar Pelangi, Niger mengangguk. ia melepaskan pelukan Aileen di lengannya lalu merangkul bahu gadis yang menyandang status sebagai tunangannya itu.

Aileen berjalan santai, sesekali membalas sapaan orang-orang dengan tersenyum, tangannya setia berada di pinggang Niger membuat banyak pasang mata yang menatapnya iri, bodo amatlah, mereka gak penting juga, pikirnya.

"Aku mau nemenin Pelangi buat ke ruang kepala sekolah dulu, kamu abis nyimpen tas langsung ke lapangan?" tanya Niger saat sudah sampai di depan kelas Aileen.

"Iya," ujar Aileen diiringi senyum tipis, Niger yang gemas langsung mengecup pipi Aileen singkat lalu berbalik pergi, meninggalkan Aileen yang wajahnya bersemu merah.

"Del, lo ngerasa eneg gak sih?" tanya Bella dengan suara keras saat Aileen tiba di tempat duduknya.

Adel mengangkat sebelah alisnya, ia melirik Aileen lalu menggeleng membuat Aileen tertawa keras dan Bella yang cemberut kesal.

"Jahat," ujar Bella mendramatis, Aileen tertawa terbahak-bahak sedangkan Adel hanya mendengus geli lalu tersenyum tipis.

"Ayo ke lapangan, pak Deni bisa marah kalo kita belum baris di sana," ajak Aileen yang di angguki keduanya.

Semenjak menyandang status sebagai pacar Niger, nama Aileen meroket, hampir seluruh angkatan mengenalnya, terkadang bahkan ada yang membully dirinya, mengatakan bahwa dirinya tidak pantas bersanding dengan Niger. Namun Aileen tetaplah Aileen, gadis itu tidak peduli sama sekali, apa yang bisa dilakukan gadis-gadis bodoh itu? Hanya membuang waktu saja!

Upacara berlangsung dengan baik, Aileen menyeka keringat yang mengalir dari pelipisnya, saat ini ia sedang berjalan sendirian karena sempat singgah di toilet, jadi Adel serta Bella berjalan lebih dulu.

Aileen hampir saja jatuh tersungkur saat merasakan sebuah tangan merangkul bahunya, beruntung dia bisa menjaga keseimbangan dengan baik, jika tidak maka ia akan malu harus nyium lantai di koridor yang ramai.

CAHAYA dan WARNA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang