33. Aileen dimana?!

8.7K 626 43
                                    


Karena banyak yang minta next cepet bahkan sampai DM saya maka saya ikutin hehe:) besok kan Senin, tugas pasti numpuk banget:(  jadi sya pikir update sekarang aja hehe..

Oh iya, ada kemungkinan Minggu ini saya gak publis dlu, tapi bakal tetep diusahin kok:)

Pokoknya tetep support ceritanya yah!!

Lopyuu❤️

***

Seperti janjinya Niger datang ke rumah sakit setiap hari, ia akan berada disini sampai malam dan akan kembali besok lagi, tak jarang ia bolos hanya karena merindukan Aileen, ia selalu membawa foto Aileen karena ia tidak bisa mendekat, setidaknya dengan foto ini rasa rindunya sedikit terobati.

Keempat temannya disekolah juga seakan-akan menghindarinya, Niger tidak memperdulikan itu, ia hanya fokus pada Aileen sekarang.

Kabar Aileen yang dirawat di rumah sakit memang sudah menyebar seantero sekolah, dan itu menjadi topik perbincangan hangat karena Pelangi yang semakin dekat pada Niger.

Bicara soal Pelangi, sekarang gadis itu menjadi idola yang sering dijodoh-jodohkan dengan Niger, Pelangi hanya tersenyum menanggapi itu sedangkan Niger tidak terlalu peduli.

Selama dua Minggu ini, Niger rutin datang ke rumah Aileen setiap pagi sebelum berangkat sekolah, ia hanya ingin memandang rumah itu, rumah yang juga menyimpan banyak kenangan manis dirinya dan Aileen. Setiap hari ia datang, rumah ini seperti kosong, seakan-akan tidak berpenghuni, hal itu juga yang membuatnya tidak mendekat ke ruangan Aileen, jika rumah ini selalu kosong, itu artinya Karel dan Fania selalu berjaga di kamar rawat Aileen.

Sekarang hari Sabtu yang artinya sekolah libur, seperti biasanya Niger akan pergi ke rumah sakit, tapi sebelum itu ia akan mampir sebentar ke rumah Aileen hanya untuk menengok.

Keningnya berkerut saat mendapati seorang gadis yang sepertinya seumuran dengan Aileen tengah menyiram tanaman. Niger mendekati pagar besi yang tidak tertutupi apapun hingga ia bisa leluasa melihat rumah itu walaupun pagarnya tertutup.

Niger memperhatikan wajah gadis itu, setahunya, Aileen anak tunggal, ia tidak memiliki saudara satupun, lalu siapa gadis ini?

Niger melambaikan tangannya pada gadis itu, berniat bertanya namun sepertinya gadis itu tidak melihatnya. Niger mengambil batu kecil yang ada didekatnya lalu melemparkannya ke arah gadis itu hingga ia menoleh. Niger memberikan isyarat agar gadis itu mendekat.

"Lo tinggal disini?" tanya Niger langsung, gadis itu mengerjap dengan mata berbinar kagum, ia sama sekali tidak menjawab pertanyaan Niger.

Niger berdecak kesal, ia menjentikkan jarinya di hadapan wajah gadis itu hingga ia tersadar. "Lo tinggal disini?" tanya Niger lagi.

"Iya, kak," ujarnya malu-malu.

"Keluarganya Aileen yah?" tanya Niger lagi, gadis itu mengerutkan keningnya.

"Aileen siapa kak?" tanya gadis itu.

"Aileen pemilik rumah ini," ujar Niger.

Gadis itu mengerjap beberapa kali lalu menggeleng. "Ayah udah beli rumah ini," ujarnya.

Niger mengerutkan keningnya. "Maksudnya?"

"Rumah ini udah milik keluarga aku! Ayah udah beli rumah ini tau!"

Niger terdiam sebentar, Karel tidak mungkin menjual rumah karena kekurangan biaya rumah sakit, setahunya, perusahaan Karel itu cukup besar dan cabangnya juga ada dimana-mana. Niger mengerutkan keningnya lalu berlari menuju motornya, membawanya dengan kecepatan gila menuju rumah sakit, mengabaikan semua umpatan-umpatan yang menyapanya sepanjang jalan.

CAHAYA dan WARNA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang