41. bertemu Pelangi

7.7K 553 158
                                    


Aileen bertopang dagu sambil menatap pantulan dirinya di cermin, sisa hari minggunya akan dihabiskan di rumah karena Bara melarangnya keluar.

Gadis dengan rambut dicepol asal itu berdiri dan berjalan menuju balkon rumahnya, ia memandang halaman rumah yang sangat luas ini, rumahnya memang tidak pernah berubah, bahkan setelah bertahun-tahun ia meninggalkannya.

Tok tok tok

Aileen menoleh saat mendengar suara ketukan, ia berjalan pelan karena kakinya masih sakit.

"Tumben ngetok," sindir Aileen pada Bara.

Bara mendengus, ia berjalan masuk dan menerobos tubuh Aileen. Pemuda berumur 23 tahun itu merebahkan tubuhnya di atas ranjang milik Aileen.

"Tuh, nyusahin amat."

Aileen nyengir saat melihat ponselnya, tadi Bara memang pergi untuk mengambil ponsel Aileen yang belum sempat ia ambil karena Bara sudah membawanya keluar.

Aileen ikut merebahkan tubuhnya di samping Bara, hanya saja ia tengkurap, dan pintu dibiarkan terbuka. Ia beserta Bara dan Varo memang sudah sering seperti ini, persahabatan yang mereka jalin tidak main-main, ada suka-duka yang mereka lewati bersama, dan Aileen sangat bersyukur karena memiliki sahabat seperti Bara dan Varo.

Dengan semangat, Aileen mulai berselancar di sosial medianya, sesekali ia terkikik saat melihat postingan lucu.

Aileen dan humornya benar-benar receh sekaleee.

"Lin," panggil Bara mata pemuda itu masih terpejam.

"Hm." jawab Aileen tanpa menoleh, ia masih cekikikan bak kuntilanak sambil menatap ponselnya.

"Lin."

"Ya?"

"Aileen," gemas Bara lalu merebut ponsel Aileen.

Aileen berdecak. "Apa sih?" tanyanya kesal.

"Dengerin gue," ujar Bara, ia merubah posisi tidurnya menjadi duduk. Aileen mengangguk-angguk.

"Jangan deket-deket sama Niger lagi," ujar Bara serius dan tegas.

Aileen mengerutkan keningnya. "Kenapa?" tanyanya polos.

"Pokoknya gak boleh."

Aileen hanya mengangguk, baguslah jika Bara menyuruhnya untuk menjauh, dengan begitu ia juga bisa menjaga perasaan Pelangi.

"Ngertikan? Gak boleh deket-deket sama Niger lagi!"

Aileen mengangguk lagi lalu mengambil paksa ponselnya dan kembali melancarkan aksi yang sempat tertunda karena ulah Bara.

Bara hanya mendengus, pemuda itu kembali merebahkan tubuhnya lalu memejamkan mata. Memikirkan cara agar Niger sulit menemukan Aileen. Tidak akan dia biarkan siapapun menyakiti Aileen lagi, termasuk Niger.

"Eh siapa nih?" gumam Aileen saat sebuah nomor tak dikenal meneleponnya.

"kamu ada waktu besok siang? Aku mau ketemu."

"Ini siapa yah?"

"pelangi."

"Dimana?"

"Nanti aku share lokasinya."

Aileen melirik Bara yang sepertinya tertidur, ia turun dari ranjang dan berjalan pelan ke arah balkon.

"Emang ada apa?"

"Ada hal yang pengen aku omongin sama kamu."

Aileen terdiam sebentar lalu lalu menjawab "oke."

CAHAYA dan WARNA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang