13. dinner

12.3K 879 9
                                    

Sore itu dihiasi oleh derasnya hujan, nampak seorang gadis cantik itu tengah duduk di dekat balkon sambil memangku sebuah gitar.

Perlahan gadis itu memetik senar gitar dan mulai melantunkan lagunya.

Tak kusangka.... semua seperti ini...

Semua yang indah.. berubah jadi sirna..

Tak habis pikir... Kau tega seperti ini,

Meninggalkan aku, Tanpa suatu kepastian...

Ku hanya bisa berharap

Kau bahagia disana

Dengan dia pilihan mu

Walau dia sahabatku..

Biar a--.

Nyanyian gadis itu terhenti kala melihat sepasang tangan yang merangkak naik ke balkon kamarnya, gadis itu berdiri memundurkan langkahnya lalu beralih mengambil sapu yang tak jauh darinya, dan mengangkatnya tinggi-tinggi, tepat saat orang itu naik ke balkon sang gadis langsung memukulinya habis-habisan.

"Woi, Lin. Ampun eh!" Gadis itu berhenti memukul pemuda didepannya saat mendengar suaranya, seperti suara yang sering ia dengar belakangan ini.

"Niger?!"

"Lo tuh yah, suami Lo baru Dateng! Bukannya disambut, malah dipukul,"

"Ngapain Lo kesini? Ini lagi hujan, Ger!"

"Abis Lo gue telfon gak diangkat, yah kesini deh gue,"

"Yaudah, Lo masuk ke kamar mandi aja, disana udah ada handuk, gue mau nyari baju papa yang cocok buat Lo."

"Istri gue emang pengertian, gak jadi marah deh gue karena KDRT, yang ada malah tambah sayang,"

Gadis itu mendengus kesal lalu pergi keluar menuju kamar sang papa, ia langsung mengobrak Abrik baju yang dirasa cocok, setelah dapat gadis itu langsung kembali ke kamarnya, beruntung ayah dan ibunya belum pulang kerja, jadi ia tak perlu repot menjelaskan.

Tanpa mengetuk pintu, gadis itu langsung menerobos masuk menaruh pakaian di atas ranjang, tepat saat ia berbalik, dirinya merasakan dahinya yang menabrak sesuatu.

"Eh? Sejak kapan tembok gue pindah sini? Kok bentuknya kayak perut orang ditempat gym sih?" Niger menahan tawa melihat ekspresi menggemaskan istrinya, eh ralat! Calon istrinya!

"Aaaaa!!!" Aileen menjerit dengan sangat keras lalu menubruk tubuh Niger dan langsung berlari keluar.

"Belum nikah aja udah gemesin, kalo udah nikah gue kurung aja kali yah?" Monolog Niger, ia menggeleng lalu mengambil baju yang ada di atas kasur.

Sedangkan didepan pintu, Aileen masih berusaha untuk mengatur nafasnya, demi apapun! Ia benar-benar kaget.

"Astaga, tuh orang gila kali yah?!" Gumamnya, ia menyandarkan dirinya pada pintu menunggu Niger selesai memakai pakaiannya.

Namun belum cukup 2 menit dia bersandar, tiba-tiba pintu terbuka membuat Aileen langsung terhuyung kebelakang, beruntung Niger dengan sigap menangkap tubuh gadis itu.

"Kalo mau gue peluk, gak usah pakai modus jatuh segala. Bilang langsung aja, gak apa-apa. Gue kan suami Lo," ujar Niger, ia langsung mengangkat tubuh Aileen dan menutup pintu, mau tak mau Aileen melingkarkan tangannya di leher Niger.

"Gue berasa pengantin baru, " celetuk Niger, Aileen mengerjap lalu memaksa dirinya untuk turun, dapat ia rasakan bahwa pipinya memanas.

"Ngapain sih Lo kesini?!"

CAHAYA dan WARNA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang