15. baikan

11.1K 832 37
                                    


 

Tengkurap lalu telentang itulah yang sedang dilakukan Aileen sekarang, gadis melampiaskan kekesalannya pada boneka beruang yang ada didepannya, membayangkan boneka itu adalah Niger.

Gadis itu menatap kearah balkon sebentar lalu kembali menggulingkan badannya di kasur hingga dirinya terjatuh.

"Kesel kesel kesel!!!!!" Aileen menghentak hentakkan kakinya.

"Kenapa sih?! Tadi pagi aja bilangnya bakal lebih semangat berjuang, pas di kantin malah manja manjaan bareng Shasa! Kesel!!!"

Aileen mengambil boneka beruang itu lalu memukulinya habis-habisan, ah dia benar-benar kesal sekarang.

Tok tok tok.

Aileen menoleh ke arah Balkon, saat mendengar sebuah ketukan, dengan malas dia bangkit lalu pergi menuju balkon namun tak ada siapa-siapa disana.

Tok tok tok

Aileen menoleh ke arah pintu kamarnya, lalu gadis itu menepuk keningnya keras, berarti tadi dirinya mengharapkan Niger yang datang?!

Dengan malas Aileen membuka pintu, wajah Niger langsung mengisi manik matanya, gadis itu mengerutkan keningnya lalu menepuk pipinya berkali kali.

"Gue tau Lo lagi mikirin dia, tapi gak usah halu  juga kali!" ujar Aileen pada dirinya sendiri, tangannya masih menampar pelan pipinya.

"Merah deh tuh pipi," ujar Niger tertawa kecil, tangannya terangkat mengusap puncak kepala Aileen.

"Lo beneran disini? Ngapain?!"

"Duh, istri kalo marah  emak-emak barbar aja kalah," ujar Niger menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ngapain disini? Pergi sana!"

"Gue kesini cuma pengen minta maaf doang,"

"Gak usah! Gue udah nolak Lo! Mending Lo sama Shasa aja!"

"Tadi sih mau main ama Shasa, tapi gue tiba-tiba inget film azab di tv," ujar Niger nyengir, Aileen mendengus lalu menutup pintunya dan menguncinya.

"Padahal gue serius mau minta maaf," gumam Niger pelan lalu berlari keluar dan mengambil tangga untuk memanjat di balkon kamar Aileen.

"Perjuangan cinta gue gini amat, untuk cinta mati," kata Niger lalu mulai memijak satu persatu anak tangga hingga sampai di balkon, suatu kebetulan pintunya tidak ditutup memudahkan Niger untuk masuk.

"Ku menangis"

" membayangkan"

" betapa kejamnya dirimu atas diriku"

"Kau buat ak-"

"Nyanyi sekali  lagi gue gampar Lo!" ancam Aileen, gadis itu tengkurap di ranjang dengan bantal menutup kepala.

"Lagu itu ngena banget ya buat Lo?"

"Diem bangsat!"

"Jangan kasar-kasar dong, sayang. Ntar kalo gue berpaling beneran emang Lo mau?"

"Terserah,"

"Alah, gue liat muka Lo udah kayak istri di selingkuhin," ejek Niger, lelaki itu menjulurkan lidahnya.

"Tau dari mana Lo muka istri diselingkuhin?"

"Semenjak gue tau Lo istri masa depan yang gue tunggu, gue langsung rajin nonton sinetron azab sama suara hati dari seorang istri yang tayang di-"

"Udah cukup, mending Lo keluar. Eneg gue liat Lo lama-lama," ujar Aileen sadis.

"Tadi di maafin gak?"

CAHAYA dan WARNA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang