44. terungkap (b)

9.1K 592 66
                                    


Saat ini Bara dan Aileen sedang berada di balkon kamar Aileen, jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Tujuan dari berkumpulnya mereka berdua adalah tentang masalah tadi pagi.

Aileen mengeluarkan foto-foto yang tadi ia ambil dan menunjukkannya kepada Bara. "Coba perhatiin, foto ini editan banget kan?"

Bara memperhatikan foto itu dengan seksama, sebenarnya tanpa memperhatikan pun, dia sudah tahu foto ini palsu. Hanya saja, yang menarik perhatiannya adalah orang yang berada di foto itu, siapa pemiuda yang telah mempermainkan Aileen?

"Aku gak ngerti deh, kenapa sih orang itu malah bohong," keluh Aileen sambil bertopang dagu.

"Kenapa lo percaya sama dia?"

"Dia punya cincin pertunangan itu, jadi aku langsung percaya."

Bara tersenyum simpul, ia mengusap kepala Aileen sayang. "Nanti gue yang urus, lo tenang aja."

"Maaf yah, ngerepotin."

"Gapapa, Lin. Mending sekarang lo tidur, gue mau balik sekarang."

Aileen menghela nafas panjang lalu mengangguk, gadis itu beranjak menuju kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi.

Bara memandang foto itu sekali lagi, orang ini pasti dekat dengan Niger atau paling tidak dekat dengan orang yang mengenal Niger.

Beberapa kemungkinan muncul di otak Bara, dan yang paling dia yakini adalah Pelangi. Ada keyakinan yang teramat sangat besar, ia akan mencari tahu itu nantinya, sekarang yang harus dia lakukan adalah mencari Niger dan berbicara padanya.

"Bara? Belum pergi?" Aileen yang baru saja keluar dari kamar mandi bertanya.

"Baru mau pergi. Sekarang tidur!"

Aileen hanya mengangguk, gadis itu melompat menuju tempat tidur dan menyelimuti seluruh tubuhnya. "Bara tolong lampunya di matiin!"

Bara berdiri dari duduknya lalu menghampiri Aileen, ia mengusap kepala gadis itu dengan lembut lalu mendaratkan kecupan ringan di kening sang sahabat.

"Tidur yang nyenyak, gue pergi sekarang."

***

Bara mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, jam sudah menginjak pukul sepuluh malam saat ia pergi ke apartemen Niger.

Jalanan pada malam itu sedang tidak padat yang membuatnya bisa lebih cepat sampai.

Bara menekan bel dua kali sampai akhirnya Niger membuka pintu, pemuda itu sepertinya sedang mengerjakan sesuatu karena Bara melihat ada laptop di meja.

"Ada apa?"

Bukannya menjawab, Bara justru menaruh beberapa lembar foto Aileen dengan Sergio di atas meja.

"Ini foto pertunangan gue bareng Aileen kan?" tanya Niger, ia mengambil salah satu foto yang ada. Ekspresinya nampak kaget saat melihat orang di foto itu bukanlah dirinya.

"Ini Gio?"

"Lo kenal?"

Niger mengangguk. "Iya, tapi kenapa dia yang ada di foto ini?"

Bara menghela nafas, ia menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa. "Orang itu nipu Aileen, dia bilang kalau dia tunangan Aileen yang asli. Cincin tunangan lo juga sama dia."

Niger nampak terkejut, pemuda itu menatap foto Sergio tidak percaya.

"Aileen sama Sergio dulu pernah pacaran, tapi putus karena suatu hal."

CAHAYA dan WARNA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang