9. Ops!!!

13.8K 1K 8
                                    


Hari ini adalah hari minggu. Seperti orang kebanyakan Aileen menghabiskan paginya dengan tidur. Tidak memperdulikan dering telpon yang sudah sedari tadi berbunyi.

Dengan kesal Aileen meraih ponselnya, nama Niger terpampang jelas disana, 13 panggilan tak terjawab dan 1 pesan.

Walau ragu Aileen tetap membuka pesan itu dan dalam hati ia merutuki kebodohannya.

Seharusnya dia biarkan saja tadi.

Dengan langkah gontai Aileen tetap memasuki kamar mandi.

Hari ini Niger akan mengajaknya ke tempat biasa, sebenarnya Aileen bisa saja menolak tapi jika ia menolak maka Niger akan nekad datang ke rumahnya, Dan itu tak boleh terjadi!

Setelah siap Aileen menuruni tangga mendapati ayahnya yang sedang membaca koran.

"Pah, mama mana?"

"Lagi ke pasar sama mang ujang, kamu sendiri mau kemana?" tanya Karel

"Jalan pah" Aileen nyengir kuda

"Yaudah, Hati-hati di jalan, jangan ngebut dan jangan pulang terlalu larut, mengerti? " Aileen mengangguk lalu mencium puncak tangan sang papah lalu pergi keluar.

Karena hari ini hari minggu dan masih lumayan pagi jadi jalanan agak lenggang memudahkan aileen untuk sampai di tempat tujuan dengan cepat.

Aileen celingak celinguk mencari keberadaan orang yang menyuruhnya kesini, ingin rasanya aileen menerkam habis Niger sekarang juga.

"Woi! " Aileen menoleh ketika namanya di panggil, disana Niger berdiri sambil bersedekap dada dan memandang Aileen.

"Ngapain sih lo nyuruh gue kesini?! " Ujarnya saat sudah sampai di depan Niger.

"Yang sopan sama majikan! " Ujar Niger lalu menjitak kepala Aileen membuatnya mengaduh kesakitan.

Aileen mengusap usap kepalanya yang sakit  lalu menatap Niger tajam.

"Sakit bego!" Maki Aileen.

"Siapa suruh ngelawan majikan!"

"Lo bukan majikan gue!"

"Lo lupa?"

"Lo emang bukan majikan gue!"

"Gue itu masih majikan lo!"

Aileen menggeleng keras, "nggak!"

Niger kembali menjitak kepala Aileen sehingga ia mengaduh kesakitan.

"Lo itu hobi banget yah jitakin gue?!" Ujar Aileen sembari mengusap usap kepalanya.

"Seru aja, kayak mau gendang."

Aileen berdecak sebal, ia memilih mendudukkan tubuhnya pada rerumputan. Niger mengikuti Aileen, mendudukkan tubuhnya tepat disebelah Aileen.

"Ck, sanaan, nanti pala gue jadi korban Lo lagi!" Usir Aileen.

Niger mendengus kesal lalu menggeser tubuhnya lebih jauh.

"Btw, ngapain Lo ngajak gue kesini?"

"Gue butuh bantuan, dan Lo sebagai babu harus nolong majikan!"

"Bantuan apa?"

"Temenin gue malam ini, makan malam bareng keluarga."

Uhukk... Uhukk

"A.. apa? Makan malem bareng keluarga Lo?" Niger mengangguk.

"Ogah!!"

"Lo, harus mau! Kalo nggak gue bakal bongkar kalo hubungan Lo sama Bara itu settingan."

CAHAYA dan WARNA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang