18. Bu Arini

10.3K 949 26
                                    

"Saat lo punya wajah di atas rata-rata, maka semua akan terasa mudah."

~niger Greeley Benoni~

Sebelum baca sudah vote belum? Kalo belum silahkan klik gambar bintang di sudut kiri bawah yah, gratis kok, bahkan dapat bonus, author bisa lebih cepat update karena semangat!!!

Happy reading guys

🖤🖤🖤

Jam istirahat pertama, Niger habiskan untuk berkumpul bersama teman-temannya, semenjak Niger tahu kebenaran tentang Aileen, pemuda itu langsung jarang menyempatkan waktu untuk teman-temannya.

Dan disinilah mereka, rooftop SMA matahari.

"Kenapa lo? Kusut amat muka lo?" tanya  Niger heran sambil menatap Sagara yang sedari tadi berwajah masam, sedangkan Calvin dan Dimas hanya cengengesan dan Bara yang nampak sibuk dengan ponselnya.

"Semua ini gara-gara lo, bos," ujar Sagara kesal, menatap sinis Niger yang mengangkat sebelah alisnya.

"Kenapa lo jadiannya sama Aileen pas belum genap sebulan sih?"

"Maksud lo?"

"Jadi gini bos," jeda Calvin, pemuda itu berdehem lalu kembali melanjutkan kalimatnya.  "Gue, Dimas dan Sagara taruhan. Kalau lo sama Aileen gak jadian dalam waktu sebulan setelah pertemuan kalian, maka gue sama Dimas harus nraktir Gara, begitu juga sebaliknya. Sagara yang bakal nraktir kita!" jelas Calvin panjang kali lebar.

"Tapi yang bikin keselnya itu lo, yang macarin Aileen pas di hari ke 29," timpal Sagara sinis,  Niger memicingkan matanya, menatap trio kakap didepannya.

"Lo jadiin gue sama Aileen bahan taruhan lo bertiga?!"

Mam....

Pus....

Baik Calvin, Dimas dan Sagara tak ada yang bersuara, mereka semua bungkam memilih mencari kesibukan masing-masing yang membuat Niger semakin kesal.

Niger mendengus lalu berdiri dihadapan trio kakap, pemuda ber rahang tegas itu menatap tajam Sagara, Calvin dan Dimas yang duduk berdampingan seperti anak ayam.

Niger maju selangkah, tepat saat pemuda itu ingin menunduk, ponselnya berdering. Membuat Sagara, Dimas dan Calvin bernafas lega.

"Kali ini, lo selamet. Besok-besok gak bakal," ujar Niger lalu pergi.

"Gue deg-degan anjir!" ujar Calvin heboh yang langsung mendapat toyoran dari  Dimas.

"Lo suka sama si bos? Wah lo udah pindah jalur Vin? Gak nyangka gue," celetuk Sagara lalu tertawa keras.

"Ck, bukan gitu Bambang!" Calvin berdecak, menatap sinis dua pemuda yang ada disebelah kiri dan kanannya.

"Yah terus?"

"Pokoknya gitulah!" ujar Calvin ngegas lalu bangkit berdiri dan berlalu pergi.

Sedangkan Dimas dan Sagara tertawa keras melihatnya.

*****

Sesuai dengan janjinya kemarin, Niger menemani Aileen untuk menghadap pada Bu Arini, kini mereka berdua sedang berjalan beriringan d koridor yang ramai.

Banyak pasang mata yang menatap sinis ada juga yang menatap bingung, sedangkan Aileen dan Niger memilih untuk mengabaikannya saja, toh mereka gak penting.

Jari-jemari yang tadinya terpisah kini saling bertautan, Niger menggenggam tangan mungil Aileen dengan erat, walaupun wajah pemuda itu tetap datar, Aileen tahu bahwa pemuda disampingnya ini sangat menyayanginya dengan tulus.

CAHAYA dan WARNA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang