6 🦋 Bibit Unggul

593 114 22
                                    

Memang ya, dunia selebar daun kelor.

- Vanesha.

🌞🌞🌞

🌞🌞🌞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌞🌞🌞

Pagi hari yang cukup cerah. Di hari minggu ini ada rasa beda untuk seorang Vanesha. Biasanya, ia akan pergi jalan pagi bersama Kevan lalu membeli ice cream atau bahkan menghabiskan hari libur untuk traveling dan shopping. Namun, minggu ini ia justru pergi ke sekolah. Aneh!

Tin! Tin!

Setelah sekian lama menunggu. Akhirnya, suara klakson mobil terdengar dengan jelas di kedua telinganya. Ia segera berlari ke balkon untuk memastikan merekalah yang ia tunggu-tunggu.

"Wait, aku turun sekarang!" pekik Vanesha dari balkon kepada kedua sahabatnya yang tengah berdiri di depan gerbang rumahnya.

Dengan lincah, ia meraih tas kecil yang sudah ia isi dengan peralatan yang sekiranya ia perlukan. Lantas, berlari ke meja rias untuk memastikan penampilannya sudah baik.

"Bibi! Shasya mau pergi bareng temen-temen!" pekik Shasya sambil menuruni setiap anak tangga. Saat Vanesha akan pergi dai rumah, ia selalu izin kepada Bibi, karena kedua orang tuanya sibuk bekerja di kantor.

"Iya, non! Hati-hati!"

Tanpa berniat membuang waktu, Vanesha segera keluar rumah dan menemui kedua sahabatnya yang sudah menjemputnya sangat awal.

"Hi girls!" sapa Vanesha dengan seulas senyuman di bibirnya.

"Hai cantik. Kita langsung berangkat sekarang, ya?" Vanesha dan Alisya hanya mengangguk menuruti perkataan Alitta, karena Alitta yang menyetir dan punya mobil. Jadi, terserah dia mau berangkat sekarang, besok atau tahun depan.

Sesuai dengan pengumuman beberapa hari yang lalu. Minggu ini, setiap kelas akan mengajukan tiga anak untuk memilih apa yang akan mereka tampilkan di acara HUT SMA Garuda 12.

Acara hari ulang tahun SMA Garuda 12 adalah acara tahunan yang selalu ada dan harus dirayakan. Semua murid hingga guru selalu sibuk untuk mempersiapkan kegiatan ini.

Setelah menyusuri kota Jakarta yang tidak pernah lepas dari kata macet. Akhirnya, ketiga gadis tersebut sampai di parkiran sekolahan.

Mereka segera keluar dai dalam mobil dan pergi menuju ke ruangan. Namun, belum setengah perjalanan, akan tetapi Vanesha sudah sangat gugup dan khawatir.

"Ee-eh, guys. Aku mau ke toilet dulu. Kalian duluan aja, nanti aku nyusul, kok." Ujar Vanesha seraya memegangi perutnya yang terasa sakit dan meilit. Sedangkan Alitta dan Alisya hanya mengangguk sebagai jawaban mereka.

Tanpa berniat melanjutkannya, Vanesha segera berlari untuk menuju ke toilet.

Bruk!

Langkahnya sempat terhenti saat tubuhnya terasa menabrak suatu benda yang sangat keras.

Dan saat ia membuka mata, yang ia dapatkan bukanlah sebuah batu atau bahkan tembok listrik. Akan tetapi, hanyalah seorang lelaki muda yang angkuh dan sombong.

"E-eh, sorry." ujar lelaki tersebut secara spontan. Namun, saat Vanesha mulai menengadahkan kepalanya untuk melihat wajah lelaki tersebut, ia justru menghela napasnya kasar. "Dia lagi, Dia lagi." Batinnya memekik.

"Jalanan itu lebar. Harus banget, pakai nabrak aku segala!"

"Eh, denger, ya. Lo juga, kalo jalan itu pake mata!" sela Vero tidak mau disalahkan.

"Kamu yang salah. Kok, kamu yang nyolot, si! Bego banget!"

"Cerewet!"

"Bilang sorry aja cukup, kok!"

Merasa amarahnya yang mulai memuncak, Vanesha segera meninggalkan Vero untuk melanjutkan tujuan utamanya, yaitu toilet!

Untung saja ia tengah baik. Jika tidak, sudah ia habisi manusia yang bernama Vero itu.


🌞🌞🌞


Seperti janji yang telah ia buat dengan kedua sahabatnya, ia akan kembali ke ruangan dengan cepat setelah pergi ke toilet. Namun, saat kakinya tinggal melangkah beberapa langkah lagi untuk mencapai pintu ruangan, tali sepatunya terlepas dan ia harus segera mengikatnya, sebelum tali tersebut menjatuhkannya dan harga dirinya.


Ia mulai berjongkok untuk mengikat tali sepatunya.

"Dasar tali sepatu ribet! Nyusahin aja!" gumamnya kesal. Lantas, berdiri untuk melanjutkan langkahnya.

"Astaghfirulloh!" pekik Vanesha saat kedua bola matanya menangkap sosok lelaki yang tengah berdiri di depannya sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya.

"

Gue bukan setan!" ujar lelaki tersebut dengan nada dinginnya.

Vanesha mengusap dadanya berkali-kali untuk meredakan detak jantungnya yang berdetak sangat kencang akibat dirinya yang terkejut. Ia mendengus, "Vero lagi, Vero lagi. Capek lihatnya. Ngapain kamu di sini?"

"Ngemis."

"Hah? Ngemis?" beonya seraya membulatkan kedua bola matanya sempurna.

"Lo pikir gue ngapain? Ya, ikut acara, lah! Bego banget!" gelak tawa yang sedari tadi Vanesha tahan. Akhirnya, terlepas dengan keras, hal itu membuat Vero mngerutkan keningnya heran.

"Eh, cowok kayak kamu bisa tampil pensi? Mau nyanyi apa, Mas?" ejek Vanesha di sela tawanya.

Vero mendengus kesal, ia sudah diremehkan seorang gadis, "lo lihat aja nanti!" tegas Vero sambil menodongkan jari telunjuknya ke wajah Vanesha, lantas ia pergi meninggalkan Vanesha sendiri.


🌞🌞🌞


"Ganteng banget!"


"Nama instagramnya apa, ya?"


"Calon imam."


"Wah, bibit unggul memang unggul."

"Astaghfirulloh! Shasya, Alitta lihat dia! Buruan lihat!" pekik Alisya sambil menunjuk ke arah seorang lelaki yang tengah berjalan ke dalam ruangan aula.

Melihat Alisya yang sangat heboh, Alitta segera mengedarkan pendangan ke arah tulunjuk Alisya, "ganteng, si. Tapi ... biasa aja." Ujar Alitta kembali bermain dengan ponselnya.

Alisya mendengus kesal, jelas-jelas lelaki itu terlihat manis dan tampan, menurutnya.

"Selamat pagi semua!"

"Pagi, Kak!" balas semua murid menjadi sangat kompak.

"Perkenalkan, nama saya Gibran Afnan Syarif, alumni SMA Garuda 12 anggkatan 16. Jadi, saya mendapat amanah dari guru musik untuk menyeleksi kalian dalam mempersiapkan acara HUT SMA. Jadi, minta kerja samanya, oke?"

"Oke, Kak Gibran." Balas semua murid hampir serentak.

"Oke, langkah pertama Kakak akan seleksi kalian satu persatu. Dan Kakak hanya mengambil empat anak di antara kalian yang memiliki suara terbaik, dua untuk perempuan dan dua untuk laki-laki, siap?"

"Siap, Kak."


🌞🌞🌞

Tbc.

Masih ada yang nungguin Alvero update, nggak?

Jangan lupa kasih vote dan commentnya.
Btw, aku suka notifikasi dari kalian.

Kalau ada typo. Tolong tandai, ya.

Follow akun wattpad ini
Follow juga akun instagram
@popykhalimah_

Luv semua

♥️
🌞🌞🌞
⭐⭐⭐⭐⭐

ALVEROSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang