Part 39 ❤ SWEET SEVENTEEN??

248 60 31
                                    

Bukan hal yang mudah, untuk membiasakan diri mengatakan,
"Aku baik-baik saja"

- Itu sangat sulit

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Bang Kevan?

Gue berharap, lo ngga lupa, kalo hari ini adalah hari ulang tahun gue.

Jangan lama-lama benci ke gue.

Gue rindu lo..

Gue rindu masa-masa sama lo.

I love you bang!

***

Ditempat lain. Kevan merasa mati rasa, hampa. Benar-benar kosong. Setiap hari, saat ia melewati kamar gadis kecilnya, kedua maniknya tak bisa lepas dari pintu kamar itu, bahkan rasa ingin memasuki pun terasa sangat sulit untuk ditahan. Seperti sore itu, ia memutuskan memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar gadis kecilnya.

Ceklek!

Langkah demi langkah ia lajukan, menyusuri setiap inci kamar dengan nuansa pink dan putih. Hingga akhirnya, langkahnya terhenti saat kaki jenjangnya menginjakan diri di balkon. Ini tempat favorit lo kan?

Sudah sekian lama ia tak bercanda gurau dengan adiknya itu, biasanya hampir setiap malam ia bertengkar, karena masalah sepele. Bahkan sekarang, ia sudah tidak pernah melihat adiknya itu disekolah. Lo dimana?

Every time you're not here

I feel your empty spot

The emptiness rises

Ia sangat merindukan adik kecil nan manjanya itu, tapi rasa benci, gengsi dan egonya terlalu tinggi.

"Happy Sweet Seventeen gadis kecil gue. Ga nyangka lo udah segede ini. Lo udah dewasa. Dulu setiap tahun, kita selalu rayain ulang tahun lo, tapi..."

Kevan berdecih pelan, "shit! Kenapa gue jadi kepikiran tuh anak,"

Sial! Ego terbesarnya kembali lagi.

***

Pukul tiga sore Vanesha, Kresna dan Yudha sudah tiba di Puncak Bogor. Mereka berencana ke salah satu kebun strawberry. Vanesha yang merasa sangat senang, ia tak behenti-hentinya memperlihatkan senyum pepsodent miliknya. Ah, sungguh manis!

"Hm, bahagia banget tuan putri? Awas, kalo gigi lo sampe kering, gue ketawa paling kenceng," goda Kresna sambil menengok ke belakang, pasalnya Vanesha duduk sendirian di jok belakang, sedangkan Kevan, ia duduk didepan bersama Yudha.

"Nggak usah merusak kebahagiaan orang, bisa?!" Kresna hanya mampu terkekeh pelan, saat dirinya mendapati Vanesha yang mencibirkan bibirnya. Ah, lucu sekali!

ALVEROSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang