Part 41 ❤ NOSTALGIA

247 57 30
                                    


Terkadang
Tuhan mendatangkan seseorang
Sebagai pengalaman hidup
Bukan teman hidup

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

19.20

Malam ini benar-benar terasa sangat dingin. Sedingin hatinya.

Setelah Alisya dan Alitta pamit, sejujurnya Vanesha tidak ke rumah orang tuanya, ia justru pergi ke bukit hijau untuk menenangkan dirinya.

Oh, mungkin bukan hanya sekedar menenangkan diri, namun juga memutar otaknya untuk mengenang kebersamaan nya bersama Vino dibukit hijau ini.

Masa indah itu sungguh terlewat begitu cepat.

Saat ini Vanesha tengah duduk santai, ditepi tebing sembari menikmati dingin nya angin malam.

"TUHAN Bisakah Shaya bebas dari semua ini. Bisakah Shasya kembali lagi seperti Shasya kecil kesayangan semua orang. Shasya capek hikss...hikss..." setetes air mata pun jatuh dari matanya.

"KENAPA SEMUA INI HARUS MENIMPA GUE!!!! INI SUNGGUH BERAT!!! Hikksss...hiksss," semakin lama butiran air mata itu pun semakin banyak yang berjatuhan.

Beberapa menit hanyut dalam isak tangisnya, seketika sebuah senyuman terukir diwajah cantik Vanesha, ia mulai menghapus air mata yang sudah membasahi seluruh wajahnya.

"OKAY!! Bener kata mereka, gue nggak bisa terus-terusan begini. Seharusnya gue bisa. Gue itu Vanesha jadi gue harus bisa!!"

"Jadi tenanglah. Semua akan baik-baik saja Vanesha. LO PASTI BISA. DAN HARUS BISA!!"ucap Vanesha yang mencoba memberi semangat pada dirinya sendiri.

"Hai!"

Tiba-tiba terdengar suara serak basah yang menyapanya, Vanesha sama sekali tidak mempedulikannya, justru kini Vanesha merasa takut, ia takut itu hanya anak remaja yang iseng atau bahkan punya niatan buruk padanya.

Lama kelamaan suara langkah dari sosok lelaki tersebut semakin dekat dan mendekat.

Tepat dibelakang Vanesha, lelaki tersebut menepuk pelan pundak Vanesha

ALVEROSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang