Disudut rasa sakit ini
Aku menunggumu kembali.***
"TOLONG! TOLONG!!"
"SIAPAPUN TOLONG!!"
"Loh bu, ada apa ini?" tanya sosok lelaki bertubuh tegak yang ikut panik.
"Ghaksa? Tolong ibu nak, ini Vanesha tiba-tiba pingsan dan banyak darah di hidungnya. Cepat bawa ke UKS!" perintah Bu Sophie pada Ghaksa.
Dengan sigap Ghaksa menggendong Vanesha dan membawanya ke UKS, diikuti Bu Sophie dan beberapa guru lainnya.
Semua guru dan siswa pun turut keluar dari kelas, karena beberapa detik yang lalu, mereka teriakan bu Sophie.
Seketika, sekolah menjadi ramai akan pertanyaan yang sama.
'Vanesha kenapa?'
Namun, tanpa disadari semua orang, terdapat sosok yang tengah mengepalkan tangannya melihat Vanesha diangkat Ghaksa menuju ke UKS.
"BERANINYA LO SENTUH GADIS GUE!"
***
Setelah membawa Vanesha ke UKS, Ghaksa segera kembali ke ruang kelasnya untuk memberitahu Kevan. Abang tak tahu diri itu.
Kelas sudah kembali sunyi karena ada guru yang tengah menjelaskan materi.
Beruntung yang tengah mengajar bukanlah guru killer.
"Permisi," sapa Ghaksa sopan.
"Ghaksa, kamu dari mana saja? Baru masuk?" ucap guru tersebut seraya mengintrogasinya.
"Maaf bu, tadi ada urusan PMR mendadak,"
Yah bukan hal sulit membual dengan alasan PMR untuknya.
Oke berbohong sekali-kali nggapapa kan?
"Ya sudah, duduk"
"Terimakasih bu"
Ghaksa segera menuju ke bangkunya untuk duduk.
Namun ia tidak duduk dibangkunya, melainkan duduk disebelah Kevan.
Hal itu membuat tatapan tajam Kevan mulai memburunya.
"Ngapain lo!" desis Kevan.
"Shasya, dia sekarat"
"Nggak usah ngarang cerita lo! Setan!" balas Kevan sinis dan hampir berbisik.
"GUE SERIUS. GUE SENDIRI YANG BAWA SHASYA KE UKS!" bisik Ghaksa memberi penekanan di setiap kalimatnya.
Sedetik kemudian, Ghaksa tertawa sinis melihat ekspresi Kevan yang masih terdiam membisu tanpa mengatakan apapun.
"Vanesha ga pantes punya abang ga tau diri kayak lo,"
Beberapa detik kemudian
BRAKKK
EH AYAM AYAM CHICKEN POK POK
Shit!!
ANYING!! JANTUNG GUE NJIRRRR
ASTAGA
GAGET GUE SIALAN!!
GA ADA AKHLAK!!
ANJIRRR MATI LU KEVAN!!!
.
.
.Tiba-tiba Kevan berlari keluar kelas tanpa menghiraukan umpatan-umpatan teman-temannya. Bahkan guru di depannya pun seperti tak ada di matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVEROSA [END]
JugendliteraturHAI-HAI! 🦋🦋🦋 SEBELUMNYA AKU MINTA MAAF SAMA KALIAN SEMUA, YA! MUNGKIN ADA BEBERAPA PART YANG NGGAK NYAMBUNG ATAU ANEH. KARENA, CERITA INI SEDANG MASA PERBAIKAN! DAN KARENA AKUNYA MALAS. JADI, MASA PERBAIKANNYA LAMA. wkwk. 🌞🌞🌞 Kisah ini tent...