Maaf
Aku harap kau tak membenciku-Kevan
***
Hari demi hari telah berlalu. Tak ada yang berubah.
Vero yang pergi dan tak pernah kembali, Kevan yang masih membenci Vanesha, teman-teman yang membencinya dan bahkan menjauhinya.
Dan setiap harinya pun tingkah Vanesha semakin aneh, ia semakin dingin dan hampir setiap hari, ia mengurungkan diri di kamarnya.
Benar-benar Vanesha yang menutup diri dari semua orang, termasuk Alisya, Alitta dan bahkan keluarganya sendiri.
Disisi lain, Kevan pun semakin hari semakin terhasut oleh teman-temannya yang selalu mengatakan bahwa ini hanya permainan Vanesha agar Kevan bisa kembali seperti dulu.
Suasana dirumah kembali seperti dulu, dimana permusuhan sang kakak kepada adiknya semakin menjadi-jadi, bahkan bisa dibilang parah.
Mengingat Vanesha yang sering kali pingsan atau tiba-tiba sakit, hal itu membuat dirinya dilarang keras oleh Rehan untuk tinggal seorang diri dalam apartemennya.
Malam ini, karena kedua orang tua Kevan tengah pergi keluar kota, semua teman-teman Kevan yang tidak lain hanya Zico dan Rendy akan datang bermain dirumahnya.
"Untung aja lo bego, ngunciin diri dalam kamar. Jadi gue ga perlu repot-repot ngunciin lo," batin Kevan penuh kemenangan.
Tak membutuhkan waktu yang lama, teman-temannya pun datang dengan mobil mereka.
"Woy van!" sapa Rendy yang sudah memasuki rumah diikuti Zico dan .....
WHAT?!
Alisya?
Alitta?
Kok bisa?
"Loh? Lo ngapain bawa Alisya sama Alitta?" tanya Kevan yang keheranan.
"Tadi gue liat dua cewek gembel lagi cari om-om. Ya udah gercep gue bawa kesini lah," balas Zico terkekeh.
PLAKKK
"MULUT LU MINTA DIJAHIT YA!!" desis Alisya tak terima.
"Ish, sakit sayang. Pelan dikit napa!" balas Zico memonyongkan bibir yang sempat ditampar Alisya.
"AMIT-AMIT YA TUHAN!!"
"AMIN-AMIN YA TUHAN!!"
"Ih, tadi tuh mobil kita mogok waktu mau kesini kak, trus nih curut nawarin tumpangan. Ya udah ngikut aja kita, dari pada dibawa om-om beneran," saut Alitta menjelaskan.
"Lah trus lu mau ngapain ke sini?"
"Tadinya kita mau ketemu bokap lu. Ada ngga?"
"Kagak ada, lagi ada urusan, ya udah buru masuk,"
"Oke. Kak, si Shasya ......"
"Ngurung diri dikamar! Dah ga usah peduli lo! Kita main aja," saut Kevan menahan emosinya.
Tin! Tin!
"Anjirrrr, kagak jadi seneng-seneng begooo," monolog Zico seraya mengekspresikan wajahnya dengan sedih.
"MAMPUS!! Makan tuh karma!!!"
"Kurma? Boleh deh, sini!"
PLAKKKK
Lagi-lagi Alisya menyambar bibir Zico dengan tangannya.
"Buset! Sakit bego! Untung lo cakep. Kalo kagak udah gue nikahin lo!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVEROSA [END]
Teen FictionHAI-HAI! 🦋🦋🦋 SEBELUMNYA AKU MINTA MAAF SAMA KALIAN SEMUA, YA! MUNGKIN ADA BEBERAPA PART YANG NGGAK NYAMBUNG ATAU ANEH. KARENA, CERITA INI SEDANG MASA PERBAIKAN! DAN KARENA AKUNYA MALAS. JADI, MASA PERBAIKANNYA LAMA. wkwk. 🌞🌞🌞 Kisah ini tent...