Seperti burung dibukit mati
Tak ada yang bernyanyi
Tak ada yang menari
Sunyi***
'Adek ngga tau diuntung lo!'
'Mostwanted apaan'
'Cantik cover doang, isinya busuk!'
'Lo ngga pantes disini! Ngga pantes jadi murid SMA GARUDA 12'
'IBLIS!!'
'Semoga lu cepet mati dari pada kakak lo!!'
'PSYCHOPATH!!!'
Vanesha yang sudah memasang handset ditelinganya terus berjalan dengan santai seakan-akan dirinya tak punya beban hidup sedikitpun, berpura-pura tidak mendengarkan perkataan mereka.
Padahal yang sebenarnya ia masih bisa mendengar dengan jelas umpatan-umpatan temannya sendiri.
Sesampainya dikelas, Vanesha segera berjalan masuk menuju ke mejanya, tidak lupa diikuti dengan tatapan sinis dan penuh kebencian dari para siswa-siswi dikelasnya.
Seperti biasanya, Vanesha langsung duduk dibangkunya dengan tenang.
Ting!
Chili Bigos
Alisya : VANESHA!!!
Alisya : Rooftop sekarang!
Dengan sigap Vanesha bangkit dari duduknya berjalan menuju keluar kelas. Seketika semua murid langsung melemparinya dengan gulungan kertas.
'Huu mati aja lo sono'
'Keluar sana jangan balik lagi!! Sekalian keluar dari sekolahan'
'Makanya jadi adek lu tau diuntung lo'
'Makan tuh azab!!'
Vanesha masih saja diam dan keluar dari kelas yang begitu berisik karena teman-temannya yang terus saja memaki-maki dirinya.
Saat ini Vanesha tengah berjalan menuju rooftop untuk menemui kedua sahabatnya itu, disepanjang koridor ia mengulurkan senyumannya tipis, mengingat kesenangan-kesenangan yang ia buat bersama abang tercintanya disekolah ini.
"Gue kuat" ujar Vanesha menyemangati dirinya sendiri.
Saat sampai di depan pintu rooftop, Vanesha segera memasukan password dan mulai melangkahkan kakinya perlahan menaiki anak tangga menuju ke sofa.
Ia sendiri sedikit terkejut saat kedua bola matanya mendapati Alisya dan Alitta tengah bersama sahabat-sahabat Kevan.
Ketika mereka menyadari kedatangan Vanesha, mereka semua menatap sinis ke arahnya.
"Ada apa?" tanya Vanesha dengan kepolosannya seraya memberi senyumannya.
"Eh lu gila ya!" umpat Zico dingin.
"Bisa-bisanya lo sembunyiin kecelakaan abang lo dari kita!!" tegas Rendy.
"DAN KENAPA LO MASIH BISA TERSENYUM DISAAT ABANG LO SENDIRI LAGI SEKARAT?!! LO EMANG GILA!!!!"
"Alisya...?" gumam Vanesha mendapati Alisya yang membentaknya.
"Ohh gue tau sekarang, lo malu kan punya kakak yang sekarat gitu dan lo mau buat dia makin sekarat!!! Dan bahkan lo ga kasih tau ke kita!" pekik Zico.
PLAAAKKKK
Tiba-tiba Alisya menampar Vanesha dengan keras. Membuat Vanesha semakin diam terpaku melihat perlakuan dari sahabatnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVEROSA [END]
Teen FictionHAI-HAI! 🦋🦋🦋 SEBELUMNYA AKU MINTA MAAF SAMA KALIAN SEMUA, YA! MUNGKIN ADA BEBERAPA PART YANG NGGAK NYAMBUNG ATAU ANEH. KARENA, CERITA INI SEDANG MASA PERBAIKAN! DAN KARENA AKUNYA MALAS. JADI, MASA PERBAIKANNYA LAMA. wkwk. 🌞🌞🌞 Kisah ini tent...