Of my painful times
I'll endure through this alone
As i wait for you
-Vanesha***
***
Waktu menunjukan pukul 22.25
Namun Vanesha tak kunjung pulang ke rumah.
Ia masih saja duduk di bukit hijau seorang diri, menikmati setiap hembusan angin membawakan sejuta ketenangan disana.
Dan masih dengan air mata yang mengalir deras tiada henti setelah kepergian kekasihnya itu. Kekasih yang akan dipersatukan oleh semesta dengan wanita lain.
Ditengah lamunannya, ia baru menyadari bahwa ponselnya bergetar dari tadi. Vanesha mengulurkan tanggannya untuk mengambil ponsel yang ada didalam sakunya.
Bang Kevan ❤😚
38 panggilan tak terjawab
89 pesan baruChili Bigos
+9999 Pesan baru
.
.
.ASTAGA
GUE LUPA KASIH KABAR!!!!Melihat begitu banyak pesan dan panggilan masuk, ia mulai panik mengingat Kevan dan teman-temannya pasti sedang khawatir mencari dirinya.
Segera mungkin, ia menelfon Kevan.
"Hall......."
"Lo dimana si!!"
"Udah jam segini ga pulang, ga kasih kabar lagi!!"
"Bikin panik tau ngga!!!"
"Sekarang dimana?! Gue jemput!"
"Iya maaf. Bukit Hijau"
"HAH bukit hijau?!!! Lo tau kan kalo jam segini tempat itu biasa buat mabok anak jalanan dan balap liar!!"
"Iya makanya lo cepetan kesini!! Gue mulai denger suara motor banyak banget. Gue takut"
"Oke tunggu gue. Gue berangkat sekarang!"
Tuut
Tuut
Tuut
***
"Shit! Awas aja kalo para tikus jalanan itu gangguin adek gue. Gue abisin lo semua!"
Sepanjang perjalanan menuju ke Bukit Hijau, Kevan tidak berhenti mengumpat bahkan mengutuki semuanya.
Otaknya tak mampu berpikir jernih, jika menyangkut tentang keselamatan gadis kecilnya itu. Memikirkannya celaka saja membuat dirinya cemas apalagi sampai terjadi apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVEROSA [END]
Teen FictionHAI-HAI! 🦋🦋🦋 SEBELUMNYA AKU MINTA MAAF SAMA KALIAN SEMUA, YA! MUNGKIN ADA BEBERAPA PART YANG NGGAK NYAMBUNG ATAU ANEH. KARENA, CERITA INI SEDANG MASA PERBAIKAN! DAN KARENA AKUNYA MALAS. JADI, MASA PERBAIKANNYA LAMA. wkwk. 🌞🌞🌞 Kisah ini tent...