"Nih!"Vero menyodorkan nampan yang berisi berbagai macam snack dan minuman dengan kasar. Hari ini adalah malam minggu. Sudah menjadi rutinitas Zico dan Rendy untuk menginap di tempat Vero. Jangan heran, mereka melakukan ini supaya bisa makan gratis.
Vero mendengus kasar, "Besok-besok, kalian nggak usah nginep di sini, deh. Bangkrut gue!"
"Oke, kita akan sering-sering ke sini, kok. Buat nemenin abang ganteng yang ditinggal neneng cangtip," ujar Zico sambil menikmati snack yang sudah penuh di mulutnya.
"Kita ke sini, supaya otak lo itu fresh, nggak mikirin Vanesha terus! Galau dipelihara! Anak dong dipelihara!" celetuk Rendy membuat Vero mendengus kesal.
Vero beranjak dari kursi untuk mengambil remot yang ada di depan televisi, di malam minggu seperti ini, mereka hanya menonton televisi di ruang tamu, sepanjang malam, "Yang ada, kalian itu bikin kepala gue panas, tahu nggak?"
Zico terkekeh kecil, "Nggak tahu, yang gue tahu, besok acara reuni. Lo dateng, kan?"
"Nggak, males!" balas Vero masih fokus dengan televisi.
"Yakin nggak mau ikut?" tanya Rendy memastikan.
"Nggak!"
"Ya, udah."
🌞🌞🌞
"Masih sama nikmatnya."Malam ini, Vanesha memutuskan untuk menikmati malam minggunya di balkon kesayangannya, bersama secangkir kopi dan earphone di telingannya. Sudah lama ia tidak menikmati sejuknya angin malam minggu.
Sambil memejamkan mataya, ia menghela napasnya kasar, "Semua masih sama, begitu juga perasaan ini, berasa tidak pernah terjadi apapun," lirihnya pelan, sesekali menyesap kopi di cangkir yang sedari tadi ia genggam.
Vanesha telonjak saat tangan terulur memegang pundaknya, "Astaga, Mama!" pekiknya sambil mengusap dadanya pelan.
Lauren tertawa kecil melihat Vanesha yang terkejut, "Kamu kenapa, sih? Kayak lihat setan saja,"
"Ih, mama. Shasya kaget tahu," ujar Vanesha mendengus kesal.
"Maaf, deh."
"Mama, kenapa? Tumben ke kamar Shasya," tanya Vanesha seraya mengernyitkan kedua alisnya.
"Mama cuma mau bilang, istirahat. Jangan di balkon terus, dingin. Lagian penerbangan besok pagi, lho." balas Lauren seraya mengusap lembut ujung puncak rambut Vanesha.
Vanesha hanya mengangguk mengiyakan perkataan Lauren, "Ya, sudah. Mama turun dulu, ya?" ujar Lauren lantas mengecup dahi Vanesha.
"Iya, goodnight, mama."
"Goodnight, sayang."
🌞🌞🌞
"Woy! Udah numpang, mau maling juga?"
Vero berkacak pinggang, ia melihat Zico dan Rendy tengah berbisik-bisik sambil berdiri di depan lemari pakaiannya."Masih pagi, udah su'uzon aja, bang." ucap Zico seraya meliuk-liukan nada bicaranya, membuat Vero dan Rendy bergidik ngeri melihatnya.
"Anjim, jijik gue!"
"Kita mau pinjem baju lo. Kita mau dateng ke acara reuni, tapi lupa bawa baju ganti," ujar Rendy kembali memilih baju yang tergantung di lemari pakaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVEROSA [END]
Teen FictionHAI-HAI! 🦋🦋🦋 SEBELUMNYA AKU MINTA MAAF SAMA KALIAN SEMUA, YA! MUNGKIN ADA BEBERAPA PART YANG NGGAK NYAMBUNG ATAU ANEH. KARENA, CERITA INI SEDANG MASA PERBAIKAN! DAN KARENA AKUNYA MALAS. JADI, MASA PERBAIKANNYA LAMA. wkwk. 🌞🌞🌞 Kisah ini tent...