☀️ Gak ☀️

1.4K 86 17
                                    

Kelas Xll, tahun terakhir di sekolah. Saat ini Ara sudah mulai fokus belajar menghadapi ujian akhirnya yang sudah menanti.

Ara mendapatkan tiga orang sahabat baru di kelas Xll. Anaya, seorang gadis cantik dan mudah bergaul dan berada di kelas yang sama dengan Ara.

Amanda, cewek dengan suara yang menyamai toa masjid.
Salma, perempuan manis dan heboh, berada dalam satu kelas yang sama dengan Amanda.

Kini mereka berempat sedang tertawa bersama di depan kelas Amanda, mereka sedang berbagi cerita lucu yang pernah mereka alami.

Pembahasan mereka berlanjut membahas tujuan mereka setelah lulus, Anaya ingin melanjutkan sekolahnya lalu merintis usaha butik miliknya sendiri. Amanda, gadis itu ingin memiliki restoran dan toko kue, sedangkan Salma ingin memiliki klinik sendiri, ya gadis itu bercita-cita menjadi dokter.

"Hiyaa belajar yang rajin bu guru" goda Amanda pada Ara

Ya, gadis itu memantapkan pilihannya menjadi guru, kini bukan hanya Putra yang mengetahui tujuannya menjadi guru, ayah dan ibunya serta ke tiga teman barunya juga mengetahui cita-citanya.

Saat sedang seru tertawa, Ara merasa ada yang memperhatikannya dari dalam kelas namun tidak ambil pusing mungkin itu hanya perasaannya saja.

••••

Di kantin

"Ra, lo tau Rian ga?" Tanya Amanda. Saat ini mereka berempat tengah duduk sambil memakan masakan ibu kantin.

"Gatau, siapa itu?" Balas Ara

"Rian itu anak kelas gue" jawab Salma

"Rian yang katanya ganteng itu?" Anaya ikut bertanya

"Iya. Katanya dia suka sama lo" ucap Amanda membuat Ara tersedak

"Gausah halu deh Nda, gue tau mukanya aja kagak" kilah Ara

"Nah iya, lagian dia tau Ara dari mana coba?" Imbuh Anaya

"Ihh kan lo bedua sering datang ke kelas kita, ya dia liat lah. Lagian dia itu ketua kelas, wajar dong dia tau siapa aja yang ke kelasnya" geram Amanda sedangkan Anaya dan Ara hanya ber oh ria.

••••

Lagi, kini mereka sedang berkumpul di depan kelas Amanda. Sepertinya kelas ini akan menjadi tempat berkumpul mereka selain kantin.

"Ehh lo bedua mau liat yang mana Rian?" Tanya Salma lalu di balas anggukan kecil dari Anaya dan Ara

"HOI RIAN! SAY HI TO ANAYA AND ARA!" Pekik Amanda kedalam kelas. Bukan hanya Rian yang menoleh, tapi semua teman sekelas ikut menoleh. Si empunya nama pun melambaikan tangan mengikuti perintah Amanda.

"Hoo lumayan lah ya" kata Anaya setelah mengetahui yang namanya Rian

"Gimana? cocok kok sama lo" ucap Salma kepada Ara

"Biasa aja" balas Ara cepat. Ya, karna masih ada nama Putra tersimpan di hatinya entah sampai kapan, bahkan ia masih mendoakan Putra sehabis sholat. Ia menyebut nama cowok itu tentu saja setelah ayah, ibu dan kakaknya.

"Ihh kok biasa aja sih?" dengus Amanda sebal

"Lo beneran ga suka?"

"Gak"

"Sedikit pun?"

"Gak"

"Kalo nanti lo di tembak, lo terima ga?"

"Gak"

Amanda, Salma dan Anaya mencecar Ara dengan berbagai pertanyaan, tapi langsung di balas dengan cepat dan tegas oleh gadis berkerundung itu.

Anaya dan Ara memutuskan untuk kembali ke kelas. Saat baru beberapa langkah Amanda memekik keras

"ARAA DAPAT SALAM DARI RIANN!!" suaranya yang macam toa masjid membuat siapa pun yang berada di lorong menjadikan mereka pusat perhatian. Ara langsung menarik kuat tangan Anaya agar menjauh dari sana. Sedangkan Amanda sudah tertawa puas melihat ekspresi teman barunya itu.

Cowok bernama Rian itu sedang berpikir keras untuk menyiapkan hukuman yang cocok untuk Amanda karna sudah berani meneriaki namanya di lorong yang sedang ramai-ramainya itu.

°°°°






Alhamdulillah

Prajurit Waktu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang