☀️ Kilas Balik ☀️

570 34 1
                                    

"Hai, Ara" sapa seseorang dari belakang.

Gadis berkerudung itu membalikkan badan dan melihat seorang perempuan cantik. Ralat, sangat cantik dengan rambut hitam tergerai. Senyumnya sangat ramah, dan Ara tebak dia berasal dari anak orang berada, terlihat dari tas bermerek yang dia gunakan.

"Eh, hai!" balas Ara kikuk

"Kenalin aku Sandra. Calon istrinya Angga," gadis itu mengulurkan tangannya

"Angga?" tanya Ara memastikan

"Iya. Bintang Anggara Saputra"

Deg

'Jadi ini cewek yang gue liat di mall waktu itu? Cantik. Cocok banget sama kak Putra'

"Eh iya, salam kenal, ya. Kak Sandra cantik banget, cocok sama kak Put- ah Angga. Se-semoga lancar sampai hari H ya, Kak" Ara menjabat tangan Sandra yang sedari tadi menggantung di udara.

Gadis itu tertawa, "Bisa aja kamu. Aku emang cantik dari lahir" ucap Sandra jumawa lalu mengibaskan rambut hitamnya. Ara kembali tersenyum.

"Emm ... aku mau ajak kamu jalan-jalan boleh nggak?"

"Ke mana, Kak?"

"Ke butik, buat cari gaun"

'Hah? Gak salah nih, harusnya kan kak Sandra pergi sama kak Putra. Ngapain ngajak gue?'

"Ehmm .... Kenapa gak pergi sama kak Angga?"

"Angga lagi ada panggilan, dia langsung ke butik katanya"

'Lah? Gue disuruh jadi obat nyamuk gitu? Cari alasan Ra! Lo gak mau kan jadi pajangan di sana?' batin Ara bermonolog begitu juga otaknya yang tengah sibuk memikirkan alasan.

"Emm gimana ya, Kak?" Ara menggaruk tengkuknya yang terbalut kerudung instan

Kling

Satu pesan masuk ke ponsel Ara. Gadis itu menghela napasnya, siapapun yang telah mengiriminya pesan, Ara sangat berterima kasih.

"Bentar ya, Kak, aku cek hp dulu. Takutnya penting" Sandra mengangguk

Rian:
"Saya ganggu? Saya telpon sebentar, ya"

Tak berselang lama, ponsel Ara berdering menandakan adanya panggilan masuk. Ara pamit untuk menjawab panggilan tersebut

"Ra, jam tiga nanti mau temani saya ke toko buku tidak?" tanya suara di seberang sana

"Berdua aja?"

"Tidak, saya mengantar keponakan saya. Dia ingin membeli buku cerita"

"Oke"

Panggilan terputus. Ara tersenyum senang, ia punya alasan untuk tidak ikut bersama Sandra dan tidak harus melihat adegan yang memuakkan baginya.

"Maaf, Kak, aku gak bisa. Jam tiga nanti ada janji sama temen" Sandra terlihat lesu. Tapi setelah itu senyum kembali terbit di wajah tirusnya.

"Nanti aku antar kamu ke tempat janjian. Ini kan baru jam satu. Mau, ya please" Sandra mengeluarkan jurus andalannya. Kini puppy eyes telah siap merayu orang di depannya.

Ara menghela napas, "Oke" persetujuan itu telah keluar dari bibir gadis berkerudung itu. Mata Sandra berbinar senang.

••••

"Sayang, yang warna peach ini bagus kan? Banyak mutiaranya, keliatan elegan."

Kini sepasang insan tengah mencari gaun untuk pesta pernikahan mereka, pesta yang akan diadakan sangat mewah dan berkilau. Sungguh indah.

Semetara itu seorang gadis tengah terduduk dengan lesu di bangku yang tersedia, matanya sibuk melihat sekeliling. Menatap apapun asalkan bukan sepasang manusia tadi.

"Memang modelnya tidak terlalu 'berisik'?" tanya sang pria

"Tapi ini keliatan elegan, kan sesuai sama pesta kita. Berkilau"

"Terserah saja. Saya harus pergi sekarang," Putra beranjak pergi

"Hati-hati, ya" kata Sandra manja tapi sayang ucapannya tidak dibalas oleh Putra.

"Yuk, Ra kita jalan-jalan dulu. Belum jam tiga kok" ajak Sandra setelah selesai dengan urusannya.

"Ya udah"

"Aku bakal bawa kamu ke tempat yang indah, kamu pasti suka" Ara mengangguk sebagai jawaban

••••

"Ini di mana, Kak? Kok aku baru tau ada tempat seindah ini?"

"Bagus kan pemandangannya?" Ara tersenyum senang

"Dari atas jembatan lebih bagus, loh" Sandra mengajak Ara menuju sebuah jembatan warna-warni.

"Ra, tunggu sebentar, ya. Aku mau beli minum"

"Biar aku aja, Kak" kata Ara menawarkan diri

"Gak usah. Kamu liat pemandangannya aja. Lagian kamu kan gatau daerah sini, ntar kamu nyasar lagi" tolak Sandra diakhir kekehan

Ara ikut tertawa, "Bisa aja kak. Makasih, ya" Sandra tersenyum sembari melangkah pergi.

Kling

Satu pesan masuk pada ponsel gadis itu.

°°°°

Alhamdulillah

Ternyata Sandra ramah, ya, Guys. Ara aja diajak jalan-jalan ke tempat yang indah tuh:"

Hayolo ga boleh nethink sama Sandra ixixi

Prajurit Waktu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang