☀️ Lupa ☀️

556 33 8
                                    

Putra on mulmed:"

~o0o~

Suara isakan terdengar

"Mas, kak Putra ...."

"Iya, Mas tau"

"Kenapa, Mas?" lirih Ara dalam dekapan Naufal

"Karna Allah mau mengangkat derajat kamu dengan ngasih kamu cobaan" sebagai seorang kakak, Naufal tentu tidak kuat menyaksikan adiknya sendiri menangis di depannya.

Ia hanya bisa mengelus punggung adiknya yang berada dalam dekapannya, berharap bisa menyalurkan kekuatan.

"Shakila mau nikah lho, Mas. Tapi kak Putra malah pergi ...."

"Ssstt ... Semua sudah diatur sama Allah"

"Kak, cepet pulang .... Aku udah nunggu Kakak, jadi guru yang baik seperti yang Kakak inginkan. Kakak harus pulang!" Ara terus meracau

Tiba-tiba ia melepaskan dekapannya,
"MAS, KAK PUTRA MANA, MAS?! DIA BILANG DIA MAU PULANG BULAN INI. KENAPA DIA GAK IKUT SAMA ROMBONGAN KEMARIN, MAS!" kata Ara membentak Naufal

"ZAHRA SHAKILA RAMADHANI. TURUNKAN NADA BICARAMU!"

Suara isakan kembali terdengar

"Mas tau kamu sedih, kamu kecewa, kamu marah. Tapi gak sepantasnya kamu berkata seperti tadi, ini semua rencana Allah, Dek" katanya lembut

"La taghdob wa lakal jannah," Naufal menghapus air mata yang terus turun membasahi kedua pipi adiknya.

Perlahan Ara mulai menghentikan tangisnya, hujan di pipinya mulai mereda.

"La taghdob wa lakal jannah" ulang Naufal sambil tersenyum lembut

"Jangan marah, bagimu surga" balas Ara

"Udah nangisnya?" Ara mengangguk

"Ditunggu Rian di depan"

"Rian?" ulang Ara

"Dia ngenalin diri sebagai temannya Angga. Sekarang lagi ngobrol sama ayah di depan" jelasnya

"Temuin sana" titah Naufal pada adiknya. Ara berlalu untuk membersihkan jejak air mata di pipinya

"Kila, ditungguin daritadi sama temennya"

"Iya, Yah." Ayah Ara mengangguk lslu berlalu dari sana

"Kenapa?" kini ia sudah duduk di kursi yang berada di teras

"Maaf" kata Rian singkat

"Buat?"

"Karna tidak bisa menjaga bang Angga"

"Iya"

"Ra, percaya sama saya. Bang Angga adalah prajurit yang tangguh, dia pasti bisa bertahan" kata Rian meyakinkan

"Iya," Ara menghela napas, "tapi kenapa lo pulang dan ninggalin dia di hutan?"

"Pasukan saya ditarik mundur oleh atasan untuk digantikan dengan kompi lain" Ara hanya mengangguk paham

"Masih ada kemungkinan selamat walau kecil, bang Angga pasti kuat"

"Iyaa"

••••

Satu setengah bulan lamanya Putra hilang bersama seorang Prada di hutan Papua. Tidak ada yang tau keberadaan keduanya.

"Ra"

"Hmm"

"Menikahlah dengan saya"

"Hah?!"

"Kemungkinan bertahannya kecil, Ra, nyaris mustahil. Bisa saja dia kehabisan tenaga di sana" Air mata Ara telah menumpuk, hanya dengan satu kedipan bisa membuat likuid bening itu luruh.

Prajurit Waktu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang