💙 Lembut 💙

960 52 4
                                    

2 tahun setelah lamaran yang disampaikan oleh Kevin, Ara dan kedua temannya mulai jarang pergi ke cafe. Terakhir mereka mengunjungi tempat itu Kevin sudah tak lagi berada di sana, kata salah satu pegawai, cowok itu pergi ke luar negeri untuk melanjutkan belajarnya, dia bahkan tidak berpamitan dengan teman-temannya yang lain.

Dan di sinilah Ara berada, di sebuah panti asuhan rekomendasi dari Aira. Sebenarnya Ara ingin berkunjung dengan kedua temannya, namun mereka sudah memiliki kesibukan lain. Salma sedang sibuk dengan tugas kuliahnya yang sangat menumpuk sedangkan Aira akan pergi dengan Izzan -kakak kelasnya saat SMA dulu.

"Assalamualaikum" sapa seseorang

"Eh wa-walaikumsalam" jawab Ara kaget

"Kamu kesini untuk membagikan bantuan juga?" Tanya orang itu lagi

"I-iya saya kesini ingin memberi mereka bantuan"

"Ehh nak Ilham sudah datang, ada nak Ara juga. Kalian datang ke sini barengan apa gimana?" Tanya ibu pembina panti

"Eh? Enggak bu, saya datang sendiri. Tadi saya ga sengaja ketemu bu" jawab Ara cepat

"Yeyy kak Ilham datang!" Seru seorang anak

"Yey ada kak Ara juga!"

"Eh? Kok kak Ilham sama kak Ara barengan? Kalian pacaran yaa?" Seorang anak perempuan menodong mereka dengan pertanyaan itu membuat pipi Ara panas seketika. Aneh, kenapa juga pipinya harus begini? Untung saja tidak ada yang melihatnya

"Ehh anak kecil kok bahas pacaran?" Tanya ibu Mira -pembina panti

"Anak-anak, pacaran itu dilarang sama agama, pacaran itu bisa mengundang maksiat" jelas Ilham lembut, Ara merasakan sesuatu. Seulas senyum Ara tampilkan saat melihat perlakuan lembut Ilham pada anak kecil

"Kita bisa dapat dosa kalo pacaran. Paham kan?" tanya Ara sambil mengelus rambut anak perempuan tadi

"Paham kak!" seru anak anak panti dengan anggukan mantap.

"Ya sudah anak-anak, kalian segera masuk lalu kita makan siang bersama ya" ajak bu Mira. Saat yang lain sudah masuk, ibu panti lanjut berkata,

"Kalian cocok sekali, Ilham segera kamu lamar Ara," mata Ara membulat sempurna

"Eh? Ibu kita baru kenal. Ayok ibu kita masuk, trus kita makan" kilah Ara sambil menarik-narik lembut tangan ibu Mira agar segera memasuki panti dan menyudahi perbincangan absurd ini.

Mereka sedang berkumpul di ruang makan yang sudah tersaji aroma masakan yang menggoda siapapun untuk segera memakannya.

"Yey makanannya udah siap!"

"Allahuakbar allahuakbar!" suara azan zuhur berkumandang

"Anak-anak, ayok kita sholat zuhur berjamaah dulu" ajak Ilham lembut

"Yah kak ... kita udah laper banget tauu. Sholatnya nanti aja ya abis makan," seorang anak mencoba bernegosiasi

"Eh kok ngomongnya gitu? kita ga boleh tunda sholat sayang" Ara ikut membujuk

"Yaudah tapi sholatnya sendiri-sendiri aja ya kak ... kalo berjamaah lama" anak lain masih terus bernegosiasi

"Sholat berjamaah itu pahalanya besar loh. 27 kali lipat, mau ga?" tanya Ilham masih dengan lembut. Lagi-lagi Ara tersenyum simpul, laki-laki ini paham agama membuat Ara semakin kagum. Eh ... tapi sejak kapan Ara kagum pada pria itu? Ah entahlah

"Mauu kak!"

"Ya sudah yang perempuan ikut kakak dan ibu untuk sholat berjamaah di panti yuk" ajak Ara tak kalah lembut dari Ilham

"Yang laki-laki ikut kak Ilham sholat berjamaah di masjid" kata Ilham

Setelah sholat zuhur berjamaah, Ara membantu bu Mira merapikan mukenah

"Bu, dia siapa sih? dia sering ke sini ya? kayaknya udah akrab gitu sama anak-anak di sini" tanya Ara

"Dia?" bu Mira mengerutkan keningnya tidak mengerti, sejurus kemudian

"Oh maksud kamu Ilham?" tanya bu Mira mulai paham lalu dibalas anggukan dari Ara

"Dia itu salah satu ustadz muda, dia sering ke sini kadang dia membawakan anak-anak buku bacaan baru. Mereka sangat senang saat dia datang" jelas bu Mira, mata Ara kembali membulat. Pantas saja laki laki itu bisa memberikan pemahaman agama pada anak-anak ternyata dia seorang ustadz muda

"Kenapa? kamu suka dengan dia?" tanya bu Mira

"Eh? Enggak lah bu, baru juga kenal" belom kenalan resmi malah lanjut Ara dalam hati

"Yasudah ayo kita menyiapkan makanan untuk mereka, sepertinya Ilham dan anak-anak sudah pulang"

"Iya bu"

•••

"ciee senyum senyum sendiri"

"Kenapa tuh"

"Hayolo baru jadian yaa?"

"Pj nya dong kak"
Salma dan Aira tak henti-hentinya menggoda Ara saat gadis itu tertangkap basah sedang tersenyum, padahal apa salahnya? senyum kan ibadah. Tapi tunggu ... kenapa Ara tersenyum?

"Ihh lo bedua apaan sih? gue ga senyum kok"

"Ck. Boong banget lo, orang tadi gue liat lo senyum kok" sanggah Aira

"Bener tuh. Boong dosa loh Ra" imbuh Salma

"Ihh gue itu senyum gara-gara ... nih, pilemnya baper abis" kilah Ara

"Masa?" Aira dan Salma cengo, padahal film yang mereka tonton berikisah tentang anak yang kehilangan ibunya, lalu dimana kesan bapernya?

"Eh guys besok jadwalnya kita ke panti kan?" Tanya Salma lalu dibalas anggukan oleh Aira, mendengar kata panti tiba-tiba saja membuat pipi Ara panas, sebenarnya ada apa dengan dirinya?

°°°°





Alhamdulillah






Ara kenapa tuh woy?
Sakit kah?
Btw, ada yang tau Ara dkk nonton apa tadi? Ayok jawab, yang bener dapat hadiah ':)

Prajurit Waktu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang