"Om temennya Amanda sama Salma yang ..."
"Yang pernah nembak kamu," mulut gue terbuka, kok bisa ada orang yang dengan santainya ngakuin hal itu. Kalo gue sih, udah malu banget.
Dia terkekeh, "Kenapa mulutmu terbuka seperti itu?" gue buru-buru mingkem, kan ga lucu kalo tiba-tiba ada lalat yang masuk
"Eh? Gapapa, Om" dia menaikkan alis sebelah
"Om?" Dia mem-beo, gue mengganguk
"Kita satu angkatan, ngapain kamu panggil saya 'Om'?"
"Lo juga manggil gue 'Ibu' tadi"
"Kapan?"
Dia beneran lupa apa pura-pura lupa nih?
Setdah kayak judul lagu aja
"Tadi, pas gue sama rombongan baru datang"
"Ohh yang itu, ya sudah maaf" gue cuman berdehem, males ladenin manusia ga jelas ini
"Kamu ngapain di sini?"
"Duduk"
"Kenapa sendiri?"
"Pengen aja"
"Tidak punya teman?"
Ih sumpah ya cerewet banget ini orang. Kesel gue!
"Ada, lagi tidur"
"Sudah makan?"
"Udah"
"Sudah minum?"
"Udah"
"Sudah suka sama saya?"
"Udah," kata gue singkat, "eh?!"
RANDOM BANGET SIH AELAH, JADI SALAH JAWAB KAN GUE!
Rian terkekeh, "Saya juga suka sama kamu"
"Oh" singkat gue.
Tiba-tiba gue kebelet, gue berdiri dan bersihin pasir yang nempel di jaket dan celana gue
"Eh ... kamu mau kemana? saya hanya bercanda tadi," dia ikutan berdiri terus natap gue
"Bisa ga sih gausah natap gue kayak gitu?! Gue mau ke toilet" gue berlari menjauh dari sana, tapi gue balik lagi
"Lo tau ga di mana toiletnya? Anterin gue dong," lirih gue
Dia malah ketawa, "Makanya jadi orang jangan sombong"
"Lo tau ga sih? Kalo enggak biar gue tanya orang lain aja" kata gue ketus
"Eh iya maaf. Biar saya antarkan," dia jalan duluan sementara gue ngikutin di belakang
"Kenapa jalan di belakang? sini jalan di samping saya" gue menyamai langkahnya, tapi gue masih tetap jaga jarak ye
"Memangnya tadi Bintang tidak mengajakan kalian tour dulu?"
"Lo kira ini tempat wisata? pake tour segala," sewot gue
"Maksud saya, emang tadi Bintang tidak memberi tau tempat-tempat di sini?"
"Enggak"
Tiba-tiba dia berenti, "Kamu tinggal jalan lurus terus belok kanan, itu toilet perempuan" gue mengangguk paham terus lari ke toilet
Gue kira dia udah pergi
"Udah?"
"Iya"
"Ayo, saya antar ke tenda"
"Gausah, gue bisa sendiri"
"Ga baik jalan sendiri, ini sudah malam"
"Yaudah," kata gue pasrah
"Ini dek, makanannya dibagi-bagi ya"
Samar-samar gue denger suara seseorang.
Itu om Sersan
"Yeyy! Terima kasih, bapak Tentara" gue liat anak-anak itu deket banget sama om Sersan. Om sersan lagi bagiin makanan buat anak-anak di sini
"Sama-sama" katanya ramah
"Bapak tentara namanya siapa?"
"Panggil saya Putra"
"Bapak Putra?" tanya seorang anak laki-laki memastikan
om Sersan terkekeh, "Saya masih muda, jangan panggil 'bapak' ya," katanya sambil mengusap kepala bocah itu
"Ra, sudah sampai"
"Eh iya, makasih"
"Tidur yang nyenyak ya"
kok ini orang ga pergi pergi sih?!
"Iya"
"Ya sudah, sampai jumpa" dia pamit buat balik ke tempatnya. Tapi, baru tiga langkah dia balik lagi
"Ra, ke sini bentar"
"Apa?" gue nyamperin dia dengan langkah malas
Puk puk
"Mimpi indah," katanya sambil tersenyum, abis gitu dia beneran balik.
HEH DIA PIKIR DIA SIAPA? SEENAK JIDAT NEPUK KEPALA GUE, MESKIPUN GA SAKIT TAPI TETAP GA BOLEH KALI! AWAS AJA KALO KETEMU
"Ciee abis ketemuan sama pak kapten ya? Pantes gue ga boleh ikut"
si Naila gue kira udah tidur
"Lo belom tidur?"
"Nungguin lo, ternyata lagi pacaran. Mana sweet banget lagi, pake acara nepuk kepala gitu"
"Berisik lo!" gue milih tidur daripada dengerin ocehan si Naila. Tapi gue ga bisa tidur ...
Suara itu, gue kayak pernah dengar suara itu. Apa itu dia? Tapi kok gue ga yakin ya? Tapi suaranya mirip banget, tatapan matanya, senyumnya? Kenapa bisa mirip banget? Itu beneran dia?
°°°°
Alhamdulillah
Siapa yang kemaren nebak kalo si Ara ketemu sama Putra?
Nyatanya dia ketemu sama Rian kok😂Aku mau spoiler nih, karna hari ini aku lagi seneng yekan ...
Judul bab selanjutnya "Pelindung"
Tebak ae sendiri ixixi
Janlup vote+komen! Aku maksa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Prajurit Waktu [END]
Novela Juvenil"Tapi kenapa? Kasih tau aku alasan yang bisa aku terima, aku tau kamu ga mau ini semua terjadi iya kan?" - - - - "Kita pisah sekarang?" "Semoga kamu jadi lebih baik. Ini perpisahan terindah." -Bintang Anggara "Aamiin, kamu juga semangat hijrahnya, K...