☀️ Embun ☀️

658 41 6
                                    

"Sekarang kamu siap-siap" titah sang mama

"Kemana, Mah?"

"Jemput Sandra"

"Angga gak suka sama dia, Mah"

"Udah, kamu jalanin aja dulu. Cinta datang karna terbiasa"

"Tapi mah--"

"Turuti saja apa mau mamah mu itu. Nanti kena omel tau rasa kamu"

"Yaudah iya ...."

••••

"Angga, kamu mau makan gak?"

"Nggak, udah cepet lo pilih terus bayar" kata Putra tanpa melirik gadis di sampingnya sama sekali.

Pria itu tampak kasar, tatapi percayalah ... saat ini ia sedang berusaha menahan emosi akibat gadis di depannya.

Putra menggunakan kalimat lo-gue kepada siapa pun tergantung kondisi, kecuali Ara tentunya. Pria itu akan bersikap lembut pada Ara

"Angga, temenin aku yuk ... cari sepatu di sana," perempuan itu masih mencoba mengajak Putra berbicara, sesekali memeluk lengan Putra.

"Hmm" balas cowok berbadan tegap itu. Mereka berjalan bersisian menuju salah satu toko sepatu, bisa dilihat bahwa Sandra adalah gadis high class yang selalu mendapat apa yang ia inginkan.

"Ini bagus gak?"

"Coba aja"

"Ih pas, oh my god ... lucu banget kan di kaki aku?" Putra menghela napas gusar

'Aelah lama bener nih cewek, mau gue tinggal entar laporan sama emak gue' putra membatin

Sepasang mata mendadak berembun menatap laki-laki dengan jaket kulit yang sedang berdampingan dengan seorang perempuan dengan rambut hitam tergerai yang nampak anggun dengan dress navy nya. Terlihat cocok dengan sang pria

Sang perempuan nampak bahagia bisa berdampingan dengan laki-laki yang diidamkannya sesekali ia memeluk tangan tegap itu, sang pria juga tak terlihat menolak ataupun risih

'Harusnya gue gak berharap sama lo, harusnya gue bisa nahan perasaan gue .... Enggak! Ini bukan salah gue, ini salah lo! Harusnya lo gak perlu ngasih harapan buat gue! Gue benci sama lo!' orang itu membatin, kalimatnya mendadak kasar. Ia memilih berlalu dari sana menemui teman-temannya

"Lo gapapa?"

"Ya"

"Ada yang salah? Siapa yang nyakitin lo?"

"Gue gapapa, ayok pulang udah sore"

••••

"Gimana Sandra?"

"Ya gitu. Bisa jalan, bisa makan, bisa ngomong. Kayak manusia normal"

"Angga, kamu tau maksud pertanyaan Papah. Kamu suka kan sama Sandra?"

"Enggak, Pah, Angga gak suka. Dia terlalu menye-menye. Keliatannya dia selalu mendapat apa yang dia mau, mana cocok sama Angga. Lagian Angga rasa dia gak bisa ditinggal-tinggal, Pah, berbanding terbalik sama pekerjaan Angga"

Aku diam-diam suka kamu

Suara nada dering dari ponsel Putra, menandakan ada yang menelponnya. Papa Putra terkikik mendengar nada dering dari ponsel anaknya itu

"Iya betul"

"..."

"Sekarang ada di mana?"

"..."

"Baik, saya segera ke sana"

"..."

"Siap!"

Putra bergegas menuju kamar untuk bersiap diri, tapi baru beberapa langkah ia berhenti

"Papah, siap-siap. Mamah di rumah sakit" sempat termangu papa Putra segera bersiap, ingin tau keadaan istrinya sekarang.

Tidak butuh waktu lama kini ayah dan anak itu telah sampai di sebuah rumah sakit, mereka menuju bagian resepsionis dan langsung bergegas menuju ruangan dimana sang wonder woman dirawat.

"Mah, kenapa? Apa yang sakit, Mah biar Angga pijitin" Ratna -mama Putra- hanya tersenyum memandangi anak tunggalnya itu

"Mana Papahmu?" tanya mama Putra

"Papah lagi bicara sama dok--"

"Mamah ... kenapa bisa gini?" Sepertinya papa Putra ini sangat hobi memotong ucapan seseorang. Hm

Aku diam-diam suka kamu

Nada dering itu terdengar lagi, Putra langsung pamit untuk menjawab telpon

"Siap di rumah sakit!"

"..."

"Mamah, serangan jantung pas arisan di rumah temennya"

"..."

"Gak bisa, gue harus jagain Mamah"

"..."

"Gue bilang gue gak--"

"Pergi saja, Nak, biar Papah yang menjaga Mamah"

"Beneran, Pah?" tanya Putra memastikan, papanya mengangguk

"Oke, Angga gak akan lama. Angga pamit ya, Pah"

Sepanjang perjalanan Putra sibuk memikirkan ucapan mamanya tadi, ia bimbang ingin menolak tapi ... mama dan papanya menampakkan sorot penuh harap. Selang lima menit, motor sport itu akhirnya sampai di tujuan

Bugh!

"APA MAKSUD LO?" tanya Putra saat mendapat pukulan di wajahnya

"ELO YANG APA?! KENAPA LO BIKIN DIA NANGIS?!"

"SIAPA?! GUE GAK NGERASA BIKIN ORANG NANGIS!"

"TAPI TANPA SADAR LO BIKIN ANAK ORANG NANGIS!"

"SIAPA?!"

°°°°

Alhamdulillah

Siapa yang nangis?

Prajurit Waktu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang