The new story begin, when we meet again.
Siapa yang menyangka jika dalam waktu sepuluh tahun dapat mengubah hidup seseorang dengan cukup signifikan.
Di usia 28 tahun, Ten dan Ava kembali bertemu. Memberi sensasi seperti semua dimulai dengan kisah ya...
Dia memang seperti itu, kan? Brengsek. 🌼---------------------🌼
-🌼🌼🌼-
Ava mencoba menulikan telinga dari segala ucapan yang dilontarkan oleh Day. Ia harus fokus. Karena itulah, sebisa mungkin apapun yang diucapkan Day tak mengganggu aktivitas yang sedang ia lakukan saat ini.
"Kau sudah fokus sejak tadi, Ava" keluh Day.
"Karena itulah berhenti berceloteh dan biarkan aku menyelesaikan ini."
"Apa harus selesai hari ini juga?"
"Kau tahu jawabannya, Day."
Hembusan nafas Day terdengar menyahut Ava. Ia tahu jawabannya. Ava akan menikah pekan depan dan wanita itu tengah menyelesaikan semua pekerjaan sebelum upacara pernikahannya tiba.
Tapi menurut Day, Ava sedikit berlebihan. Bisa dibilang, sepupunya tergolong kedalam wanita yang workaholic.
"Lebih dari itu, ku harap ada alasan lain hingga kau se-sibuk ini Ava. Pernikahan mu pekan depan. Pekan depan!"
Ava terdiam sesaat. Menatap wanita dihadapannya dengan jengah. Mengabaikan sesaat layar persegi yang sejak tadi mendapat perhatian penuh darinya.
"Aku merindukan putraku." Ucap Ava, akhirnya. Memberi jawaban atas apa yang ia lakukan sejak tadi.
Ya, hari ini Ava sebisa mungkin menyelesaikan segala urusan kantor agar dapat mengambil waktu libur segera karena rasa rindu yang teramat sangat kepada sang putra.
Ini karena Ten, pikirnya. Pria itu bersikeras agar Zelo tetap kembali ke Virginia tepat setelah fitting dilakukan. Entah, mungkin pula Ava yang egois karena ingin sang putra tinggal bersamanya hingga upacara pernikahan dilaksanakan padahal bocah itu pun memiliki kewajiban yang harus dilakukan, belajar seperti biasa. Bisa saja Zelo mengikuti proses home schooling di apartemen atau kantornya, namun segala buku pelajaran yang dibutuhkan sang putra tersedia di Virginia.
Day mengerti sekarang. Terlihat dari anggukan wanita itu tak lama setelah mendengar tuturan Ava.
"Seharusnya kau mengatakan sejak tadi. Tahu begitu aku tak mungkin mengganggu"
"Tak masalah, bicara saja."
"Tapi kau tak akan mendengar juga. Percuma Ava."
"Aku akan memeriksa rekaman CCTV ruangan ini sejak kau mulai berbicara tadi. Tenang saja."
Setelah ucapan Ava barusan apakah Day akan kembali berbicara? Tentu saja tidak. Kali ini dirinya akan benar-benar diam. Membiarkan sang sepupu fokus melakukan apa yang sedang dikerjakan. Demi sang keponakan yang hingga kini belum juga bebas ia hadiahi pelukan.
-🌼-
Berjam-jam berlalu hingga akhirnya pekerjaan itu selesai. Hembusan nafas Ava menandakan betapa lelah dirinya menghabiskan hari ini.
Disisi lain, kedua matanya menangkap wujud Day yang telah terbaring lelap di sofa ruangan itu.
Senyuman indah terbit menghiasi wajahnya. Meski terganggu dengan kecerewetan Day, namun ia senang. Kehadiran Day membuat pekerjaannya tak begitu terasa membosankan.
Ava akhirnya menyadari betapa tubuhnya cukup pegal tatkala berdiri dari kursi singgasananya. Langkah kakinya berjalan menuju tempat Day beristirahat.
"Day.."
Masih tak ada jawaban yang menyahutinya.
"Day.. bangun.."
Untung bagi Ava karena tak butuh waktu lama hingga Day membuka matanya.
"Mmhhh"
"Aku akan ke Virginia malam ini. Kau mau ikut?"
-🌼-
Virginia
Senyumnya merekah sejak tadi. Ralat, mungkin kata 'tadi' belum cukup akurat untuk menjelaskan betapa dirinya telah tersenyum senang sejak beberapa jam sebelum keberangkatannya ke Virginia.
Dirinya memang terlalu bersemangat ingin menemui sang putra hingga begitu Day benar-benar sadar seratus persen, dirinya pun segera menyeret wanita itu menuju ke bandara dan mengambil jadwal penerbangan se-segera mungkin.
Bahkan ketika mereka telah sampai seperti sekarang, Ava tetap konsisten dengan gerakan cepatnya menemui sang putra. Harapannya satu, Zelo masih dalam kondisi terjaga.
"Ava, aku haus. Dapur dimana?"
Suara Day menginterupsi langkah Ava. Sedikit tak tega karena Day memang belum makan maupun minum sama sekali. Bahkan ketika dalam pesawat tadi, wanita itu hanya kembali melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda tanpa mencicipi makanan yang disajikan.
Untung saja di rumah itu terdapat banyak pelayan hingga Ava dapat dengan mudah menyelesaikan urusan perut Day saat ini.
Ava baru saja meminta pelayan itu untuk menyiapkan Day makanan ketika Day mengatakan bahwa dirinya sendiri yang akan ke dapur dan mengambil minum.
"Aku bukan tamu istimewa, tak perlu melayaniku se-formal itu." Ucap Day.
"Baiklah. Setelah itu kau bisa menemui ku di kamar Zelo. Kau bisa bertanya dimana kamar Zelo pada mereka." Pungkas Ava, dengan merujuk pada para pelayan yang selalu siaga di tiap sudut ruangan.
Ketika Day pergi, Ava kembali pada tujuannya saat ini.
Zelo! Mama Ava datang!
Hanya butuh melewati beberapa lorong saja hingga sampai ke tempat tujuannya.
Uh, mengingat itu membuatnya segera memikirkan akan melakukan apa saja ketika melihat wujud Zelo secara langsung. Ia tentu akan memeluk, mencium, mencubit pipinya dan----
Deg.
Langkahnya berhenti saat itu juga. Hal yang berbeda justru terjadi pada detak jantungnya yang justru bertalu dengan begitu cepat dari sebelumnya.
Ini jelas kesialan.
Tujuannya kemari adalah untuk menuntaskan rasa rindu kepada sang putra. Ia hanya ingin bertemu putranya saja. Zelo. Hanya Zelo.
Bukan pria itu.
Terlebih dengan apa yang ia lihat saat ini.
Sial mungkin, karena ia harus melewati ruangan itu ketika ingin mengunjungi kamar putranya.
Ya, jelas yang ia alami saat ini adalah kesialan baginya. Ini sial. Entah berapa kali kata itu terus terngiang sejak kedua matanya menangkap wujud Ten bersama seorang wanita yang..
Hembusan nafasnya begitu kasar. Tidak! ia tak suka melihat adegan itu. Tapi kenapa? Kenapa tubuhku mendadak kaku seperti saat ini!?
Bukankah harusnya tak masalah? Dia memang seperti itu, kan? Brengsek.
-🌼🌼🌼-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Entahlah apa yang saya tulis ini. Saya juga bingung. Ya sudah. Sudahlah. Makasih sudah membaca ^^
See you soon! Ava akan kembali lagi Ten juga Zelo pun begitu Day juga masih makan di dapur kok Eleven, dan Cla juga bakal muncul loh!