Dengan segala perbedaan yang nampak, timbul satu pernyataan yang sama,
"Kau berubah"
🌼------------------------🌼⭐ + 💬 dari kamu yaa :)
-🌼🌼🌼-
Matanya mengerjap pelan khas seseorang yang baru terbangun dari tidurnya. Dia, Ava.Berusaha menyesuaikan matanya dengan seberkas cahaya matahari pagi ini. Sungguh, harus berapakali ia mengatakan dalam hati bahwa ia menyukai suasana seperti ini?
Bahkan sekarang pun dirinya dapat dengan jelas mendengar suara kicauan burung bak bernyanyi menyambutnya.
Ia, suka.
Tapi, tunggu.. dimana aku?
Sedetik,
Tiga detik,
Syukurlah di detik ke lima Ava tak lagi mengalami lupa ingatan sementara.
Ini bukan Marbella, Ava. Benaknya, memperingati diri sendiri.
Bersamaan dengan itu ia pun ingat pula bahwa semalam dirinya tidur pada pukul tiga. Tentu saja setelah mendengar penjelasan Andrew dan menatap Ten dengan segala isi pikiran yang berkecamuk di kepalanya.
Satu kakinya menyentuh lantai, lalu diikuti pula dengan kaki lainnya. Kini, kedua kaki jenjangnya menyentuh lantai hingga membuat tubuhnya berdiri sempurna.
Tok tok tok
"Ava"
"Ya, Andrew?" Jawab Ava cepat, sesungguhnya ia agak terkejut tak menyangka akan mendapatkan ketukan pintu dari sosok yang dari suaranya ia ketahui adalah Andrew.
"Apakah aku mengganggu mu?" Ucap Andrew lagi, dari balik pintu.
Ava melangkahkan kakinya dan berjalan untuk membuka pintu.
Saat pintu terbuka sepenuhnya, dapat Ava lihat jika Andrew masih dengan pakaian yang sama dengan yang pria itu gunakan tadi malam.
"Aku hanya tamu disini, Andrew" jawab Ava, atas pertanyaan tadi.
Andrew nampak tersenyum namun terlihat jelas jika senyum pria itu tak secerah sebelumnya.
Dia hanya merasa bersalah, Ava tahu itu.
"Ayolah Andrew, tak perlu seperti ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
AfT : Unexpected [END]
Ficción GeneralThe new story begin, when we meet again. Siapa yang menyangka jika dalam waktu sepuluh tahun dapat mengubah hidup seseorang dengan cukup signifikan. Di usia 28 tahun, Ten dan Ava kembali bertemu. Memberi sensasi seperti semua dimulai dengan kisah ya...