-🌼🌼🌼-
Deretan mobil mewah berjejer rapi di halaman kediaman itu.
Ava sendiri sudah paham di mobil mana ia masuk setelah sebelumnya telah di briefing sesuai dengan protokol yang telah disusun.
Mobil pertama, mereka para keamanan. Mobil kedua, masih petugas keamanan. Barulah di mobil ke tiga, akan membawa dirinya dan Ten ke tempat tujuan.
Sementara sisa mobil lainnya akan dinaiki oleh Cla dan Zelo, kemudian Eleven.
Ada sedikit terbesit rasa bersalah ketika mengetahui Cla dan Zelo berada di kendaraan lain.
Ia merasa seperti selingkuhan yang... ditestui?
"Masuk, bodoh"
Ck.
Ava memang salah, terlalu banyak berpikir hingga tak segera masuk ke dalam mobil.
Ketika semua sudah berada dalam kendaraan masing-masing, Ava menolehkan kepalanya kebelakang. Melihat deretan mobil yang juga mulai bergerak ke satu arah yang sama.
Sebenarnya masih ada satu hal dalam benaknya, apa memang seserius ini?
Teringat kembali tujuannya ke Amerika sekitar satu minggu yang lalu, yakni hanya untuk melaksanakan kegiatan amal. Bahkan ketika orang tuanya ingin menghubungi Ten waktu itu, Ava menolak dengan alasan hanya mengunjungi New York bukan Virginia, tempat Ten bermukim.
Tapi sekarang? Dirinya berada disini, disamping pria itu, dan malah akan bertunangan dengannya.
"Lucu sekali." Suara Ava yang terdengar pertamakali sejak keduanya masuk ke dalam mobil.
"Apanya."
"Kita"
"Kau bodoh, bukan lucu."
Ten menyebalkan, seperti biasa. Dan Ava pun sudah terbiasa.
"Baiklah, kau saja yang lucu"
"Aku tak suka kata itu."
"Terserah dirimu."
Senyap lagi suasana di mobil itu.
Keheningan yang terasa memberi sedikit ketenangan bagi Ava. Mungkin bisa dibilang ada untung dan ruginya, karena disaat yang bersamaan, rasa kantuk mulai ia rasakan.
Dan hal itu disadari oleh sosok pria bersetelan jas rapi disamping nya.
"Tidur kalau kau mengantuk. Saat sampai aku akan membangunkan mu."
Tumben perhatian.
"Lagipula perjalanan masih jauh"
Tidak sejauh saat pulang kampung juga kan.
"Kurang lebih satu jam lagi, kita bisa sampai ke tempat itu"
Tunggu, satu jam!?
"Memangnya dimana acara nya Ten?"
"Kapal pesiar."
"Apa!!?"
Inilah kesalahan Ava, tak bertanya lebih dulu dimana acara pertunangan itu berlangsung. Ia baru sadar, pantas saja saat briefing tadi tak ada satu pun nama tempat yang disebutkan.
Hanya bertunangan saja haruskah di kapal pesiar??
Oh, Ava tak mengerti jalan pikir Ten.
-🌼-
Kapal pesiar.
Ya, benar.
Saat ini mereka berada di dalam kapal pesiar keluarga Reszrey. Ketika memasuki kapal itu, pandangan pertama yang menarik perhatian Ava adalah dekorasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AfT : Unexpected [END]
Fiksi UmumThe new story begin, when we meet again. Siapa yang menyangka jika dalam waktu sepuluh tahun dapat mengubah hidup seseorang dengan cukup signifikan. Di usia 28 tahun, Ten dan Ava kembali bertemu. Memberi sensasi seperti semua dimulai dengan kisah ya...