-🌼🌼🌼-
Mata abu-abu kecoklatan itu menatap lurus kearah lembaran segi empat berwarna putih di tangannya.
Tak ada suara sama sekali didalam ruangan itu. Sebisa mungkin, Ava menjaga situasi agar tetap tenang sehingga dapat membuat dirinya fokus seratus persen pada setiap baris yang tertulis di dokumen itu.
Sesekali dirinya menyeruput cairan hitam yang tersimpan dalam cup coklat berlogo hijau dari sang sekretaris.
"Em. Pahit."
Jason yang masih berdiri di depan meja Ava seketika terkesiap setelah mendengar penilaian sang CEO mengenai rasa kopi yang ia belikan sesuai pesanan wanita itu.
"Saya akan menggantinya, nyonya"
Seperti yang ia katakan, Jason pun berniat memesan ulang kopi bermerk yang sama namun dengan rasa yang lebih manis.
Tapi,
"Tidak perlu. Ini memang seleraku."
Saat itu juga Jason membatalkan niatnya.
"Masih ada lagi, tidak?" Tanya Ava, tiba-tiba. Kedua matanya masih terpaku pada setiap dokumen itu.
"Maaf?" Jason yang belum siap dengan pertanyaan itu, berusaha se-sopan mungkin meminta agar Ava bersedia mengulang pertanyaannya.
"Dokumen."
Sayang sekali bagi Jason yang hanya mendapat jawaban singkat hingga perlu beberapa detik baginya untuk mengerti maksud wanita didepannya.
"Ya. Nyonya."
Saat itu juga lirikan mata Ava mengarah tepat ke pria dihadapannya.
"Ya untuk 'ada', atau ya untuk 'tidak ada'?"
Mendapat jenis tatapan seperti itu merupakan hal baru bagi Jason, terlebih dirinya baru dua hari menjabat sebagai sekretaris wanita didepannya.
Sepertinya Ava Lobelard Matthieu bukan sekedar wanita biasa. Itulah yang terbesit di pikiran Jason saat ini.
"Ya untuk 'tidak ada', nyonya."
"Ucapkan dengan jelas lain kali."
"Maafkan saya nyonya."
"Kau bisa keluar."
Seperti titah Ava, Jason pun segera menuntun langkahnya keluar dari ruangan itu.
Dalam hati ia bersyukur dapat segera terbebas dari situasi mencekam beberapa saat lalu.
Drrt
Drrt
Drrt
Ava menyimpan sejenak dokumen itu sebelum mengambil ponsel yang terletak tak jauh darinya.
Beautiful Day
Itulah yang tertera dilayar persegi empatnya.
Tepat ketika Ava menggeser tombol hijau, saat itu juga suara Day langsung terdengar,
"Kau dimana, Ava?"
"Kantor"
"Aku merindukanmu!"
"Begitu ya. Aku yang ketempat mu, atau.."
"Biar aku yang menemui mu.."
"Baiklah. Aku menunggumu."
-🌼-

KAMU SEDANG MEMBACA
AfT : Unexpected [END]
Ficción GeneralThe new story begin, when we meet again. Siapa yang menyangka jika dalam waktu sepuluh tahun dapat mengubah hidup seseorang dengan cukup signifikan. Di usia 28 tahun, Ten dan Ava kembali bertemu. Memberi sensasi seperti semua dimulai dengan kisah ya...