Lo senyum, gue seneng. Lo sedih gue....apa ya??
Ravindra Erland
***
Dengan nafas ngos-ngosan Lena tiba di parkiran tepat di samping motor sport hijau terpakir dengan Awan yang duduk di atas motor itu. Ia takut ancaman Awan akan dilakukan padanya.
Lena mencondongkan badannya ke depan, kedua tangannya ia tumpukan pada lutut, "Tung-tunggu gue," ujarnya tersendat. Lena berdiri tegak menarik nafas dan menghembuskannya beberapa kali.
"Ada anjing?"
Dengan kesal Lena menatap wajah bingung Awan, "Lo anjingnya!" ucapnya sewot, ia bahkan lupa panggilan kamu untuk Awan.
Awan menunjuk dirinya, "Lo ngatain gue?!"
"Bodo!" Lena menaiki motor besar Awan, ia tidak mengenakan helm.
Awan memandang bingung Lena, "Itu bukan motor gue," katanya santai.
"Serius?" dengan gerakan pelan Lena menuruni motor yang sudah ia duduki, gadis itu menatap sekeliling, takut jika ada yang menyaksikan.
Awan terkekeh, "Bercanda."
Lena melotot, "Dih, nggak lucu!" ujarnya, Lena kembali menaiki motor besar tadi. Jujur saja Lena tidak bisa menahan gejolak senang di hatinya, apalagi ketika Awan terkekeh tadi, uhh rasanya tuh adem banget liatnya.
Sepanjang perjalanan Lena tidak bisa menahan bibir untuk tidak tersenyum, sampai motor yang dinaikinya terparkir rapi di halaman rumahnya yang lumayan jauh dari sekolah.
Lena turun dari motor besar Awan, bertepatan dengan suara mesin motor yang memegakkan telinga dimatikan, "Makasih."
"Hm," Awan kembali menyalakan mesin motornya, ia menancapkan gas motornya keluar dari pekarangan tempat tinggal Lena.
Lena di buat melongo, "Udah, itu aja?" Lena geleng-geleng kepala. Sedetik kemudian ia tersenyum dan tertawa kecil mengingat kekehan Awan tadi.
***
17.42
Lena tengah berbaring di atas kasur queen size miliknya. Sepulang sekolah tadi ia langsung membersihkan diri. hari ini PR-nya sudah menumpuk seperti gunung, waktu ia periksa tadi. Sisi malasnya pun mulai merangkak naik, menyuruhnya untuk tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya sama sekali, padahal semua mata pelajaran ada di hari esok.
Lena lebih memilih berselancar di dunia maya. Ia mengambil ponsel yang ia charger di samping tempat tidurnya lebih tepatnya di atas meja. Gadis itu membuka aplikasi WhatsApp, setelah cellular data ia aktifkan, banyak notifikasi muncul di pop-up ponselnya. Dari mulai Status WhatsApp sampai chat dari group kelasnya. Setelah beberapa detik Lena menunggu, akhirnya semua pesan dan status berhenti. Lena berdecak kesal saat tak ada yang mengirimnya pesan pribadi, ia memilih melihat Status WhatsApp orang. Lena hanya menggeser status tersebut sampai habis. Setelah semua status ia tonton. Lena beralih ke aplikasi Istagram. Sama, yang dilakukan Lena, hanya melihat postingan orang dan memberi tanda love pada postingan tersebut. Setelah itu, Lena melihat Istastory orang, begitu terus sampai habis ia lihat.
Lena bosan, sungguh. Ia meletakkan ponsel di samping ia berbaring. Gadis itu menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih gading. Sampai bunyi notifikasi pesan masuk terdengar nyaring di telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AILLENA
Teen FictionAillena Nerissa. Gadis ceria yang memiliki banyak teman laki-laki dan satu perempuan-teman semeja lebih tepatnya. Gadis friendly pecinta permen gagang ini menyukai teman satu angkatannya, bukan cinta dalam diam melainkan cinta dalam bar-bar. Sampai...