Araisy [END]

Araisy 14

Vino yang diabaikan oleh Raga akhirnya memilih untuk membuka ponselnya, dan menjelajahi room chatnya bersama dua temannya, Bagas dan Fatha.

Cowok kece

Elvino
Heh curut kembar.

Bagas
Apa deh Vin? Dateng-dateng manggil diri sendiri.

Fatha
Hmmm u cp y?

Elvino
Heh, gue serius ini! Mau nanya.

Bagas
Mau tanya apa beb?

Fatha
?

Vino mengeratkan genggamannya pada ponselnya. Vino benar-benar kesal pada kedua temannya itu, dosa apa yang dia perbuat sampai hidupnya dikelilingi oleh makhluk seperti mereka berdua. Kalau Vino tidak ingat ponselnya mahal, ingin sekali dia banting benda di tangannya itu.

Elvino
Gue tadi keterlaluan nggak sih sama Ara?

Fatha
Bego! Masih nanya lo?

Elvink
Dia juga salah, ngapain bareng cowok lain, gue kan pacarnya.

Bagas
Pino, kamu nggak boleh gitu. Kasar sama dedek emesh.

Fatha
Dengerin dulu penjelasan Ara. Lo belum dengerin dia malah main ngata-ngatain aja. Cewek tuh sensitiv, lo bentak dikit aja dia bisa sakit hati, bisa nangis. Lagian lo harusnya tuh intro deh, lo sering jalan bareng cewek lain.

Bagas
Nah betul betul betul @Fatha

Elvino
Gue nggak bisa gini, gue kangen sama Ara. Terus gue harus apa?

Fatha
Hilangin gengsi, turunin ego. Minta maaf dan dengerin penjelasan dia.

Bagas
Betul betul betul @fatha

Elvino
Nggak mutu lo muncul cuma ngomong gitu!

Fatha
Nggak mutu lo muncul cuma ngomong gitu! (2)

Vino langsung mematikan ponselnya. Berpikir apakah dia harus minta maaf pada Ara. Vino sbenarnya gengsi ingin minta maaf, tapi dia rindu Aranya. Baiklah. Kali ini Vino akan coba hilangkan gengsinya itu. Demi hububgannya dan Ara, besok Vino akan meminta maaf pada gadis itu.
.
.
.

Kini Ara sudah duduk di kelasnya sambil berpangku tangan dengan tatapan sendu. Anggi yang melihatnya menghela nafasnya kasar. Anggi tidak suka jika Ara seperti ini. Anggi lebih suka Ara yang cerewet dan selalu ceria.

"Lo kenapa lagi deh, Ra. Vino lagi ya?"

Ara masih diam. Pikirannya terus berkelana mengingat kejadian kemarin. Ara benar-benar merasa sakit hati dengan ucapan Vino. Baru saja dia dan Vino berbaikan, tapi sudah ada masalah lagi.

"Ditanyain malah diem. Gue sih yakin kalau muka lo bete pasti nggak jauh-jauh karena Vino. Iya kan? Ngaku lo!"

Ara menatap Anggi datar. Lalu mengangguk. Setelahnya Ara langsung menelungkupkan kepalanya. Ara benar-benar frustasi kali ini.

"Kenapa lagi tuh anak."

Ara langsung menegakkan kembali kepalanya. Jangan lupakan bibirnya yang tertekuk ke bawah.