Ara saat ini tengah berada di kamarnya. Berbaring dengan handphone yang ada di genggamannya. Yang dia lakukan adalah chat dengan Vino.
Vino😍
Besok aku jemput ya, sayang?Araisy
Oke. Gue tunggu.Vino😍
Pulang juga bareng akuAraisy
Iya Vinoooo.Vino😍
Pulangnnya kita mampir dulu buat makan mau?Araisy
Mau lah. Makan di kave biasa ya. Gue mau makan spagetinya. Di sana enak, Vino.Vino😍
Iya sayang. Sekarang kamu tidur aja ya. Udah malem, biar besok nggak telat bangun. Jangan lupa mimpiin aku😘Araisy
Siap pak bos. Lo juga tidur yaa, mimpiin gue juga, jangan mimpiin pacar lo yang lainnya. Good night Vino❤Vino😍
Night tooAraisy langsung meletakkan handponenya di nakas samping tempat tidurnya. Dan bergegas memejamkan matanya. Semoga saja Vino selalu bersikap manis padanya, selalu memprioritaskan dirinya.
.
.
.Gadis berambut sebahu yang digerai, dengan menggendong tas warna putih kesayangannya tengah menyusuri koridor untuk menuju kelasnya. Di sampingnya sudah ada kekasihnya yang akan mengantar gadis itu menuju kelas. Mereka adalah Araisy dan Vino. Vino berjalan dengan menggenggam tangan Ara seolah Ara akan hilang jika dia melepaskan genggaman tangan mereka berdua. Setelah sampai di kelas 11 IPA 2 mereka berhenti di depan pintu kelas.
"Belajar yang bener, jangan ngelamunin aku mulu."
Ara hanya memutar bola matanya mendapati nasehat tersebut.
"Nggak salah pak? Harusnya gue yang ngomong kaya gitu sama lo. Lo jangan bolos terus. Bentar lagi mau ulangan kenaikan kelas. Lo harus sering-seringin belajar. Jangan pacaran mulu. Pacar lo kebanyakan sih."
"Kumat lagi cerewetnya."
"Dari pada gue diemin lo mulu. Emang lo mau gue diemin mulu? Nggak kan? Mending gue yang cerewet apa gue yang jutek ke lo? Gue yakin lo pasti milih gue yang biasa nyerocos panjang kali lebar kali tinggi dari pada gue yang cuma diem dan males ngomong sama lo."
Vino mendengus pelan. Memang benar apa yang dikatakan oleh Ara, Vino lebih suka Ara yang cerewet dari pada Ara yang cuek. Vino lebih suka mendapat nasehat Ara yang tak ada hentinya dari pada harus menghadapi kebungkaman Ara selama berhari-hari.
"Terserah kamu aja sayang. Aku mau ke kelas dulu. Nanti pulang sekolah tunggu aku di parkiran ya?"
Ara menganggukkan kepalanya. Vino lantas mengelus puncak kepala kekasihnya itu dan segera berlalu dari hadapan Ara, menuju ke kelasnya.
Ketika Ara memasuki kelasnya dan duduk di bangkunya, tepatnya di samping Anggi. Ara sudah mendapat tatapan dari Anggi.
"Nggak ada drama berantem gitu? Setelah kemaren cowok lo suap-suapan sama pacarnya" tanya Anggi dengan penekanan pada kalimat terakhir, untuk mengingatkan Ara perihal kemarin di kantin. Karena menurut Anggi, seharusnya Ara itu memberi Vino balasan.
Ara hanya tersenyum menanggapinya.
"Lo yakin? Lo nggak minta putus aja? Paling nanti juga lo sakit hati lagi. Berani jamin gue."

KAMU SEDANG MEMBACA
Araisy [END]
Novela JuvenilLo terlalu baik sih, sampai hati aja rela lo bagiin sampai habis. Sampai lo nggak punya hati lagi! -Araisy . . . Bercerita tentang Araisy yang ceria, cerewet, dan penyabar. Juga tentang Vino yang egois dan playboy. Kuatkah Araisy menjalani hubungan...