Gadis dengan rambut yang dicepol asal kini tengah duduk di depan ruang musik, sesekali melirik jam tangan putih yang dipakai di tangan kirinya. Waktu kini telah menunjukkan pukul 15.20, sudah sepuluh menit lamanya dia menunggu kawan-kawannya yang lain.
Gadis itu mendengus pelan, menggerutu dalam hatinya, jika bukan karena lomba yang akan dilaksanakan sebentar lagi, dia pasti akan pulang tanpa peduli ekskul yang dia ikuti.
"Ra."
Gadis dengan rambut cepol, yang tak lain adalah Ara mendongak mentap seseorang yang berdiri di depannya. Yang tak lain adalah kekasihnya, Vino.
"Eh, Vino? Ada apa?" Tanyanya dengan senyuman manis menghiasi wajahnya.
"Kok belum pulang?"
"Hari ini ada latihan, soalnya ekskul musik bentar lagi mau lomba."
Vino yang mendengarnya mengangguk sekilas.
"Emang belum mulai latihannya?"
"Belum nih, masih nunggu yang lain kesini, kayanya sih masih ada yang solat dulu atau makan, mungkin?"
"Aku temenin ya."
Tanpa menunggu jawaban dari Ara, Vino segera mendudukkam dirinya di samping gadis itu. Jawaban dari Ara pun sepertinya tidak penting, karena pasti Ara akan dengan senang hati menerima tawaran dari Vino untuk menemaninya.
Mereka terlibat perbincangan yang seru, hingga sesekali keduanya tertawa lepas seolah tak ada pertengkaran diantara mereka beberapa waktu lalu.
Sementara itu, dari kejauhan nampak seorang gadis dengan rambut panjang sepungging yang berjalan ke arah keduanya setelah bebrapa lama mengamati interaksi keduanya.
"Vino? Ara?" Sapanya.
Lalu kegiatan dua insan yang tengah berbincang terinterupsi oleh sapaan tersebut.
"Kak Aira."
"Aira."
Panggil Vino dan Ara kompak.
Perlu diketahui, Aira merupakan siswi kelas dua belas yang ditugaskan untuk mengampu ekskul musik di Nusa Bangsa. Dan fakta yang paling pentingnya ada dia merupakan salah satu kekasih dari playboy nya SMA Nusa Bangsa yang tak lain adalah Vino.
"Yang lain belum dateng?" Tanya Aira pada Ara.
Belum sempat Ara menjawab, datang beberapa orang dengan sedikit berlari seperti terburu-buru.
"Maaf kak, kita telat ya?" Ucap salah satu murid laki-laki bernama Edo.
"Nggak kok santai aja. Gue juga baru dateng. Ya udah kita mulai aja latihannya sekarang."
Setelahnya Aira langsung membuka pintu ruang musik yang dikunci itu. Lalu semua anggota ekskul musik perlahan masuk ke dalam ruangan.
Ara menjadi yang terakhir masuk, karena masih ada Vino di dekatnya.
"Mau pulang sekarang?"
Vino nampak berpikir sejenak untuk menyahuti pertanyaan dari gadis di hadapannya.
"Kayaknya mau nonton pacar latihan dulu deh." Ucapnya dengan senyuman hangat sambil memandang Ara.
Ara yang dipandang seperti itu, sontak saja menjadi salah tingkah dengan jantung yang berdetak tak karuan.
"Ya udah ayo masuk."
.
.
.Aira menepukkan tangannya untuk mengambil alih perhatian dari adik-adiknya yang dia ampu dalam ekskul musik.
"Siap-siap di posisi masing-masing!"
Serentak semuanya, lima orang menempati posisi masing-masing. Dimana Edo sebagai gitaris, vina sebagai pianis, Raka sebagai drumer, Natan sebagai bassis, dan Ara sebagai vokalis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Araisy [END]
Novela JuvenilLo terlalu baik sih, sampai hati aja rela lo bagiin sampai habis. Sampai lo nggak punya hati lagi! -Araisy . . . Bercerita tentang Araisy yang ceria, cerewet, dan penyabar. Juga tentang Vino yang egois dan playboy. Kuatkah Araisy menjalani hubungan...