💫LIMA💫

2.5K 241 5
                                    

Happy reading people..
Semoga suka..
Don't forget vote and comment.

Iqbaal masih saja memimpin ciuman yang di ciptakan (Namakamu) tadi, Iqbaal sudah di kuasai hasrat nya karena sedari tadi dirinya menahan agar tidak terbuai. Tapi kenyataannya dirinya terbuai akan permainan yang (Namakamu) buat. Bibir mungil juga manis milik (Namakamu) sebenarnya sudah menjadi candu bagi Iqbaal, semenjak pertama kali (Namakamu) dengan lancangnya menciumnya saat dirinya lagi di ruang OSIS.

Iqbaal terus melumat habis bibir (Namakamu) hingga kedua nya mulai kehabisan nafas, namun Iqbaal masih belum puas. Iqbaal melepas ciuman di bibirnya. Namun bukan berhenti mencium namun iqbaal menenggelamkan wajahnya ke leher (Namakamu) disela sela rambut (Namakamu) yang tergerai bebas.

"Lo yang udah memulai jadi Lo harus terima konsekuensinya"bisik Iqbaal dengan nafas terengah di telinga (Namakamu)

(Namakamu) tersenyum jahat. Akhirnya misi yang dia rencanakan berjalan dengan baik. Iqbaalnya yang sudah masuk kedalam perangkapnya dan sebentar lagi rivalnya akan melihat semuanya.

"Akan aku terima konsekuensinya apapun itu baby. Kenapa? Kamu kira aku takut heum"kata (Namakamu) dengan sesekali mengusap pelan tengkuk iqbaal membuat Iqbaal meremang.

Iqbaal terdiam, dia merasa tertantang dengan keberanian (Namakamu) jangan salahkan dirinya karena sudah mulai jatuh kedalam pesona (Namakamu) lalu laki laki mana yang akan menolak kecantikan juga tubuh proporsional (Namakamu) ini. Iqbaal pun sebenarnya sudah menyukai (Namakamu) namun dia masih menjaga perasaan Luna. Namun, tidak untuk sekarang, biar dia dikata pengecut, playboy, atau apalah itu. Nyatanya kenyamanan yang di buat (Namakamu) sudah membuat dirinya jatuh.

Iqbaal masih memeluk erat tubuh (Namakamu) dengan wajah yang masih di tenggelam kan di leher (Namakamu) dengan sesekali Iqbaal mencium leher (Namakamu). Jujur, (Namakamu) terkejut saat Iqbaal menciumi lehernya namun setelahnya dia tersenyum licik karena secara tidak langsung iqbaal membantu melancarkan rencananya. (Namakamu) membiarkan Iqbaal yang terus menciumi lehernya dengan kecupan kecupan singkat.

(Namakamu) perlahan mencoba melepaskan tanganya dari tengkuk iqbaal, dia ingin melihat reaksi Iqbaal. Namun, wow Iqbaal kembali menarik tangan (Namakamu) agar tidak lepas memeluk nya. (Namakamu) tersenyum senang. Dengan senang hati dia melingkarkan tangannya lagi.

Bertepatan dengan itu. Sasa, Hana juga Luna sampai tidak jauh dari tempat (Namakamu) juga Iqbaal berdiri. Sasa juga Hana Tersenyum saat melihat adegan (Namakamu) juga Iqbaal di depan sana. Luna masih belum menyadari didepan sana ada Iqbaal juga (Namakamu) yang sedang bercumbu. Luna masih melihat keatas karena memang terlihat banyak bintang bertaburan.

"Wah iya bener apa yang Lo berdua bilang banyak banget bintang nya"kata Luna masih melihat keatas

Sasa juga Hana hanya berdecih dengan pelan melihat tingkah Luna.

Sedangkan (Namakamu) dengan sengaja menyibakkan rambutnya kebelakang jadi terlihat wajah Iqbaal yang masih menciumi lehernya dengan mata terpejam. Karena dengan begitu akan lebih terlihat jelas sama Luna jika Luna sudah menyadari nya.

(Namakamu) dengan sengaja sedikit melepaskan tangannya, di letakan tanganya di dada Iqbaal, agar terlihat kalau Iqbaal yang memulai nya bukan dirinya.

Sasa juga Hana terkekeh saat melihat aksi (Namakamu) agar terlihat natural kalau bukan rencana (Namakamu).

"Njir si (Namakamu) enak banget tuh hahaha"bisik Hana

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang